Bonus Part : The Meaning of Life Partner

Di suatu hari yang nampak cerah, Alvaro memiliki schedule untuk interview bersama majalah ternama yang tugasnya menyoroti kehidupan para artis. Alvaro datang ke sana ditemani oleh Sienna dan juga putri kecil mereka, Amanda.

Amanda tampak selalu excited saat melihat papanya melakukan shooting. Jadi ketika sempat, anak itu akan ikut Alvaro bekerja. Interview baru akan dimulai setelah sempat dilakukan pemotretan untuk editorial foto rubik majalah yang berjudul 'Deep Talk' yang berisi hasil wawancara dengan Alvaro Zachary.

Sienna dan Amanda menonton Alvaro dari backstage, mereka dapat langsung melihat dari sebuah layar ketika Alvaro sedang melakukan wawancara.

Di sana Alvaro ditanya soal bagaimana rasanya menjalani pernikahan selama 12 tahun lamanya.

Dengan lugas, Alvaro pun menjawab pertanyaan itu. Sebelum datang ke studio, pihak media telah memberinya script untuk dihafalkan, tapi akhirnya Alvaro melakukan improvisasi yang justru membuat itu terlihat lebih natural dan apa adanya.

Saat ditanya apa arti pendamping hidup baginya, Alvaro menjawab kalau istrinya adalah sebagian dari dirinya dan orang yang tepat untuknya.

Alvaro juga menjelaskan makna soulmate baginya. Sebagai sesi terakhir yang akan menutup wawancara itu, Alvaro lantas diminta untuk mendeskripsikan sosok istrinya.

Tentunya, Alvaro sangat mengenal kepribadian istrinya. Setelah 12 tahun bersama mengarungi bahtera pernikahan, Alvaro menganggap Sienna bukan hanya sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anaknya. Namun Sienna juga sosok sahabat baginya. Sosok sahabat, sejatinya adalah teman dekat yang paling mengerti dirimu, dan yang jadi tempatmu mencurahkan senang maupun sedih secara sukarela. Jadi, Alvaro bisa berbagi apa pun kepada istrinya. Alvaro dan Sienna, mereka layaknya seperti partner hidup, bukan sekedar suami istri dan kedua orang tua untuk anak-anak mereka.

***

Ketika di perjalanan pulang, Amanda di dalam mobil berceloteh dan memuji sosok papanya.

“Papa tadi keren banget pas difoto, iya kan Bunda?” ucap Amanda sambil bergantian menatap Alvaro dan Sienna.

“Iya, Papa keren banget ya, Dek. Tadi tuh aku sama Manda nonton kamu pas diwawancara, dari layar di backstage,” papar Sienna, tatapannya pun tidak luput dari Alvaro.

I’m so proud of you, Papa,” Amanda kembali berujar sembari menatap Alvaro.

Alvaro seketika mengulaskan senyumnya. Kemudian Alvaro menghela Amanda untuk mendekat padanya, lalu dengan gemas ia memberi kecupan sayang di pipi gembil putrinya.

Sienna lantas menambahkan kalau dirinya tersentuh mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Alvaro saat interview tadi. Sienna sempat melihat script yang dihafalkan Alvaro sebelum berangkat, tapi ia tertegun karena yang tertulis di script berbeda dengan yang Alvaro ucapkan. Kalimat yang diucapkan Alvaro rasanya begitu tulus dari dalam hati, dan akhirnya mampu menyentuh hati Sienna.

Amanda kemudian mengadu kepada Alvaro kalau tadi Sienna sempat menangis.

“Masa sih? Bener emang Bunda nangis?” tanya Alvaro memastikan.

“Bener, Papa. Terus Manda cup cup-in Bunda, deh. Biar Bunda nggak sedih lagi,” cerita Amanda.

“Bunda nggak sedih, Sayang. Bunda terharu dan happy banget, makanya sampai nangis,” terang Alvaro akhirnya.

Amanda yang sebelumnya tidak paham, mengira bahwa Sienna tengah bersedih, padahal Sienna hanya menangis karena bahagia.

“Oh gitu ya.” Akhirnya Amanda mengangguk mengerti. Meski sebenarnya bocah itu tidak sepenuhnya paham, tapi ketika melihat Bundanya sudah kembali tersenyum, maka ia tidak lagi khawatir.

Alvaro dan Sienna merasa telah berhasil mendidik anak mereka. Sosok Amanda yang masih kecil sudah dapat paham perasaan sedih seseorang dan ikut merasa simpati ketika ada orang di sekitarnya yang bersedih. Naluri alamiah yang penyayang dan penuh kasih seorang anak, akan mudah muncul jika di lingkungan sekitarnya mendidiknya demikian.

Alvaro masih menatap penuh afeksi pada Sienna, lalu beralih pada Amanda. “Sienna, she's totally like you. She's sweet, kind, and pretty,” ucap Alvaro. Dua orang perempuan yang ada di hidupnya ini, Alvaro memiliki dua versi sekaligus, yakni versi full size dan versi mini size-nya. Jadi rasanya komplit sudah kebahagiaannya.

Sienna yang Alvaro kenal, baginya masihlah Sienna yang sama hingga detik ini. Sienna adalah sosok yang Alvaro kagumi karena kecerdasannya, kebaikan hatinya, yang pada akhirnya berhasil berkali-kali membuat Alvaro jatuh cinta sedalam ini. Bertahun-tahun, rasanya tidak ada yang berubah dari sosok yang dicintainya itu. Sienna menjadi seorang ibu untuk anak-anaknya dan merawat mereka dnegan penuh kasih sayang, yang mana selalu membuat Alvaro bangga akan hal tersebut.

Hidup bersama seorang yang Alvaro cintai dan melihat anak-anak mereka bertumbuh pintar dan sehat, merupakan wujud bahagia yang sebelumnya hanya dapat didambakan oleh Alvaro. Namun kini, berkat perjuangannya, Alvaro telah berhasil untuk memiliki takdir cinta yang bahagia bersama orang tepat untuknya. Memang benar kehidupan mereka tidak selalu bahagia, ada juga tangisnya, tapi mereka akan bisa menghadapinya ketika bersama.

***

Terima kasih telah membaca The Destiny of Love 🌷

Tolong beri dukungan untuk The Destiny of Love supaya bisa lebih baik lagi. Support apapun dari para pembaca sangat berarti untuk author dan tulisannya. 💜

Semoga kamu enjoy sama ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 🍭