Dating with an Actor Be Like
Sesuai dengan apa yang telah Alvaro katakan, hari ini Alvaro dan Sienna akan pergi nonton film. Supaya menghemat waktu, sebelumnya Sienna telah menyusul ke lokasi shooting, dan dari sana mereka pun berangkat dengan satu mobil yang sama.
Sebagian orang yang bekerja dengan Alvaro, yakni manager dan asistennya, sudah tahu mengenai hubungannya dengan Sienna. Beberapa crew yang ada di lokasi shooting film Police Evolution juga sudah mengetahui, dan mereka berusaha sebisa mungkin menjaga privasi sang artis dengan tidak bertanya lebih jauh untuk maksud ingin tahu.
Sesampainya mereka di parkiran VIP milik sebuah mal, Alvaro meminta tolong asistennya untuk terlebih dahulu mengecek kondisi tempat itu, sebelum ia dan Sienna turun dari mobil.
Setelah beberapa saat berlalu, salah satu asisten Alvaro memberitahu bahwa kondisi mal saat ini cukup padat, terutama di bioskopnya. Ini memang akhir pekan, yang di mana biasanya tempat umum memang terbilang ramai.
“Kalau cari bioskop lain memungkinkan ngga Mbak?” Alvaro bertanya pada Ila, mencoba mencari solusi.
“Ngga bisa. Gue barusan cek, hari ini cinema udah penuh kalau untuk sewa satu premiere. Gini aja, buat ngehindarin kerumunan orang, biar gue sama Sienna lewat pintu utara masuknya. Nanti lo lewat pintu selatan, terus kita ketemuan di bioskop.”
Sebelum membuat keputusan, Alvaro mempertanyakannya dulu pada Sienna. “Gimana?”
“Iya nggak papa, gue sama Mbak Ila lewat pintu utara aja,” ujar Sienna.
“Oke. Kita ketemu di bioskop ya,” ucap Alvaro.
Setelah setuju, akhirnya Sienna turun dari mobil dan pergi lebih dulu bersama Ila. Alvaro menunggu jeda beberapa menit, baru setelahnya ia turun dari mobil dan masuk ke mal melalui pintu yang berbeda dengan yang dilalui oleh Sienna.
***
Satu studio premiere hari ini telah di booked oleh seseorang. Jadi tiket untuk satu ruangan menonton tersebut telah habis dibeli semua untuk sesi menonton dari jam 5 sampai jam 7 malam. Di ruangan itu hanya ada Alvaro dan Sienna berdua, dengan sebuah film di depan mereka yang sedang diputar.
Sebuah popcorn cheese berukuran large dan dua buah minuman menjadi pendamping kegiatan nonton mereka. Selama filmnya tayang, Alvaro dan Sienna sama-sama menikmati film tersebut. Sienna beberapa kali mengambil popcorn dan mencemilinya. Ketika Sienna mendapati tangannya kotor karena bumbu dari makanan itu, Sienna mengambil tisu basah dari tas kecilnya.
“Al, siniin tangan lo coba,” ujar Sienna yang langsung membuat Alvaro menoleh padanya. Alvaro tampak bingung, tapi tetap menyerahkan tangannya pada Sienna. Lantas Sienna membersihkan tangan Alvaro menggunakan tisu basah. Setelah itu, Sienna membersihkan tangannya sendiri.
Selanjutnya yang terjadi adalah Sienna meraih tangan Alvaro untuk digenggam. Sienna menyelipkan jemari kecilnya di antara jemari besar milik Alvaro. Alvaro melihat tangan mereka yang tertaut, lelaki itu sekilas mengalihkan fokusnya dari film di layar. Kemudian satu tangan Alvaro yang lain mengarah ke punggung tangan Sienna, dan ia memberikan usapan lembut di sana.
Selama sisa waktu menonton, Alvaro dan Sienna hanya menikmati film dengan satu tangan yang saling bertaut. Tidak terasa 2 jam telah berlalu dan terasa cepat. Film telah selesai diputar, Alvaro dan Sienna membicarakan film tersebut, berkomentar, serta memberi penilaian masing-masing.
“Five star for the main character acting, I like it,” ujar Alvaro.
“Yes, Brad Pitt is never failed for me,” komentar Sienna.
“Al,” ujar Sienna lagi ketika mereka masih duduk di sana. Layar di depan masih menampilkan credit untuk para pemain dan crew. Alvaro dan Sienna pun belum berniat keluar dari studio itu.
“Ya?” tanya Alvaro.
“I have watched The Last Mission.”
“You watched it?” Alvaro sedikit terkejut mendengarnya, tapi ia terlihat senang juga karena Sienna menonton film yang ia bintangi.
“Filmnya udah nggak tayang di bioskop waktu gue mau nonton, jadi gue nontonnya di Netflix. Kapan-kapan kita rewatch bareng ya? Mau nggak?” ujar Sienna panjang lebar.
Alvaro langsung mengangguk. “Oke, kapan-kapan kita rewatch bareng.”
“Oh iya, berapa nilai filmnya menurut lo?” Alvaro bertanya, ia nampak antusias.
“Hmm … I give nine out of ten.” Jawaban Sienna tersebut membuat Alvaro langsung menorehkan senyum menggodanya ke arah Sienna. Sienna yang seolah tahu maksud Alvaro, seketika berujar, “I have told you, I like the action genre, so I watched it.”
“Ohh… I thought you watched it because you like the actor in that film.”
Sienna seketika mencibir kecil, dan Alvaro tertawa mendapati reaksi perempuan itu.
“Sienna,” ujar Alvaro setelah tawanya reda. Alvaro kini mengunci pandangan Sienna, membuat Sienna tidak berkutik setiap Alvaro menatapnya dengan tatapan penuh afeksi seperti ini.
“Gue minta maaf, karena hubungan ini pasti sulit buat lo,” ujar Alvaro.
Sienna tidak menampik kalimat yang diutarakan Alvaro. Memang ini terasa sulit baginya. Mereka tidak bisa saling mengakui orang yang mereka cintai dan tidak bisa bebas berpergian di depan umum. Setelah beberapa detik Sienna hanya diam, akhirnya ia angkat bicara. “Al, ini emang sulit buat gue. Tapi kita udah sama-sama dewasa, dan gue nggak bisa cuma mikirin diri gue di dalam hubungan ini. Gue menghargai usaha lo untuk hubungan kita, untuk selalu luangin waktu, dan berusaha bikin gue seneng. Lo nggak perlu minta maaf, Al, karena kita berjuang bareng untuk hubungan kita. Lo berjuang untuk gue, jadi gue juga akan ngelakuin hal yang sama untuk lo.”
“We dated in private, is it oke?” Alvaro bertanya lagi.
“It’s made me sad, sometimes. But that’s not a big problem, you know. Sekarang dunia belum perlu tau, tapi yang penting, kita tau kalau apa yang kita jalanin bisa bikin kita bahagia, right?”
“Alright.” Alvaro mengangguk.
Selama sepersekian detik, Alvaro masih menatap Sienna dengan tatapan sayangnya.
Sienna cukup mengetahui bahwa Alvaro mencintainya, dan di setiap waktu yang telah mereka lalui bersama, Alvaro selalu berusaha untuk bisa membahagiakannya. Pada hakikatnya, cinta haruslah memiliki komposisi yang seimbang. Jika hanya satu orang yang berjuang, maka hasilnya tidak akan maksimal. Bagi Sienna, dirinya dan Alvaro saat ini sedang sama-sama berjuang untuk cinta mereka.
***
Terima kasih telah membaca The Destiny of Love 🌷
Tolong beri dukungan untuk The Destiny of Love supaya bisa lebih baik lagi. Support apapun dari para pembaca sangat berarti untuk author dan tulisannya. 💜
Semoga kamu enjoy sama ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 🍭