Drunk Because of You

Satu minggu kemudian.

Malam ini sepulang shooting, sekitar pukul 1 dini hari, Alvaro tidak bisa tidur. Beberapa hari ini, Alvaro berusaha terlihat kuat di hadapan orang-orang yang ia sayang. Di depan Gio, mamanya, dan di depan Sienna. Namun ketakutan Alvaro akan kehilangan sosok yang ia sayang, membuatnya hancur dari dalam. Ya, Alvaro takut akan kehilangan Sienna. Padahal Alvaro belum pernah memiliki Sienna, tapi rasanya begitu sakit membayangkan jika Sienna benar-benar pergi dari hidupnya.

Alvaro mengambil sesuatu dari ruang kerjanya. Setelah membuka salah satu lemari, kini di tangannya sudah terdapat sebuah botol minuman alkohol. Alvaro lekas membuka botol tersebut, dan dengan cepat meneguk isinya. Katakan jika Alvaro sudah gila, karena ia tahu tubuhnya memiliki toleransi yang rendah terhadap alkohol, tapi malam ini Alvaro malah menikmati minuman itu.

Tegukan demi tegukan Alvaro lakukan. Sampai ketika botol tersebut isinya sudah setengah, Alvaro akhirnya menghentikan aksinya.

Setelah beberapa saat kemudian, Alvaro merasa kepalanya pusing dan seperti dipukuli. Alvaro berusaha menutup botol itu dengan sisa tenaga yang dimiliknya, dan ketika berhasil, tubuhnya langsung luruh ke lantai.

Alvaro terjatuh di lantai dan wajahnya hampir saja mencium kerasnya lantai. Namun sisa kekuatannya menyelamatkannya, Alvaro berhasil menahan tubuhnya yang akan membentur lantai.

Alvaro bergerak dari posisinya, lalu ia berusaha menyandarkan punggungnya pada tembok, dan berusaha menahan kepalanya agar tidak membentur lantai. Alvaro seperti kehilangan separuh jiwanya, seperti dibawa pergi begitu saja.

“Sienna … ” Alvaro berucap lirih. Dengan satu tangannya, Alvaro mengacak rambutnya kemudian dengan cukup kencang menarik rambutnya ke arah belakang. “Sienna ... aku ngga bisa kalau tanpa kamu,” racau Alvaro lagi.

“Sienna Skyla, please be mine,” ucapan Alvaro semakin menjadi. Alvaro masih memiliki sisa kesadaran, maka satu tangannya mengambil sesuatu dari kantung celananya. Alvaro mengetikkan sesuatu di layar ponselnya. Setelah sekian lama, Alvaro lupa kapan tepatnya, ia kembali mengirimkan drunk text kepada seseorang.

***

Terima kasih telah membaca The Destiny of Love 🌷

Tolong beri dukungan untuk The Destiny of Love supaya bisa lebih baik lagi. Support apapun dari para pembaca sangat berarti untuk author dan tulisannya. 💜

Semoga kamu enjoy sama ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 🍭