Dua Orang yang Sudah Menikah
Resepsi pernikahan Alvaro dan Sienna diadakan di hari yang sama dengan hari pemberkatan. Acara tersebut berlangsung dari jam 5 sore hingga jam 9 malam.
Dengan kapasitas tamu yang cukup besar, maka venue yang digunakan pun juga memiliki daya tampung yang besar. Penyumbang tamu paling banyak rupanya adalah dari Alvaro, karena banyak kerabat artis dan juga orang-orang dari kalangan petinggi perusahan produksi film yang diundang ke sana.
Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tampak venue yang luas itu mulai lengang, para tamu telah pulang setelah menikmati pesta pernikahan. Banyak ucapan selamat yang diterima, doa untuk berbahagia, dan juga doa agar segera dikaruniai buah hati untuk kedua mempelai.
Di sebuah area dining khusus untuk keluarga di venue itu, tampak beberapa sanak keluarga yang masih berkumpul. Mereka nampak membicarakan beberapa hal dan raut gembira tergambar jelas di wajah mereka.
“Kamu mau minum apa?” Sienna bertanya pada Alvaro yang duduk di sampingnya.
“Air putih aja.”
“Oke, sebentar.” Sienna berlalu dari Alvaro dan meminta tolong seorang waiters mengambilkan minuman yang Alvaro minta.
Begitu minuman Alvaro datang, Alvaro mengambil gelasnya dengan satu tangan dan segera meneguk isinya, sementara satu lengannya harus menjaga Gio yang kini tengah tertidur di pelukannya.
Alvaro akhirnya kelelahan karena terlalu lama menggendong Gio dan memutuskan duduk sambil memangku Gio. Gio pun tak lama setelahnya tertidur di pelukan Alvaro, anak itu tampak sangat kelelahan.
“Cape banget pasti dia. Seharian aktif banget tadi. Biasanya tidur siang, tapi tadi kata Mama dia nggak istirahat sama sekali,” ucap Sienna.
“Iya, dia happy banget hari ini. Tambah nggak bisa diem deh,” Alvaro menimpali ucapan Sienna.
Sienna menatap wajah tertidur Gio yang terlihat damai itu. Detik berikutnya, tangannya terangkat untuk mengusap rambut Gio yang tampak lepek karena dibasahi keringat. “Kasiannya anak Bunda, sampe kuyup gini,” ucap Sienna.
Di tengah situasi itu, tidak lama kemudian tampak Inggit menghampiri Alvaro dan Sienna. “Al, Sienna, bawa Gio ke kamar Mama aja yuk sekarang. Kalian berdua kan juga harus istirahat,” ujar Inggit.
Alvaro dan Sienna lantas setuju dengan ujaran Inggit. Ini sudah sudah malam, dan bukan hanya Gio yang perlu istirahat di kamar, tapi Alvaro dan Sienna juga.
***
Alvaro dan Sienna mengantar Gio ke kamar yang malam ini Gio akan tempati bersama dengan Inggit. Gio terbangun ketika Alvaro meletakkan anaknya ke atas kasur.
Mata Gio telah terbuka dan masih tampak sayu, tapi bibirnya sudah mengoceh. “Gio tidur sama siapa malam ini? Papa sama Bunda tidur di mana?” tanya Gio.
“Gio malam ini tidurnya sama Oma dulu, ya. Papa sama Bunda tidurnya sekamar,” ujar Alvaro.
Gio diam saja, tampaknya anak itu tidak setuju mendengar ide tersebut.
“Gio kenapa, Sayang? Kok kayak sedih gitu?” Alvaro bertanya sembari mengusap kepala anaknya.
“Gio mau tidur sama Bunda sama Papa,” ujar Gio.
Inggit ingin memberi cucunya pengertian, tapi akhirnya Alvaro dan Sienna mengatakan bahwa mereka yang akan coba memberi pengertian kepada Gio.
Sienna lantas mengambil tempat di samping Gio, sementara Alvaro sedikit bergeser dari posisinya. “Gio, Sayang, dua orang yang sudah menikah, harus selalu saling menyayangi. Kayak dulu pas Gio kecil, Papa suka temenin Gio tidur, karena Papa sayang sama Gio. Nanti kalau Gio sudah besar, Gio akan paham kenapa orang yang sudah menikah harus tidur bersama untuk saling menyayangi.” Sienna mencoba menjelaskan kepada Gio dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak itu.
Beberapa detik kemudian, akhirnya Gio mengangguk setuju. Setelah memeluk Alvaro dan bergantian juga memeluk Sienna, Gio pun membiarkan kedua orang tuanya berlalu. Gio menurut untuk malam ini tidur dengan Omanya.
Setelah diberi penjelasan, Gio pun cukup paham dan ingin juga Papa dan Bundanya saling menyayangi, jadi ia setuju agar Alvaro dan Sienna tidur bersama.
***
Alvaro membuka pintu kamar, lalu setelah Sienna masuk, Alvaro ikut masuk dan segera mengunci pintunya.
Kamar tipe president suit room yang akan ditempati olehnya dan Sienna malam ini, merupakan kamar impiannya juga. Bisa dibilang, kamar ini desainnya sesuai dengan selera Alvaro, jadi rasanya malam ini sudah lengkap kebahagiaannya.
Di kamar tersebut terdapat dinding kaca yang langsung menghadap ke arah gedung-gedung kota Jakarta. Di malam hari, pemandangan dari kamar mereka pun tampak sangat indah dan gemerlap.
“Jakarta rasa New York ya,” celetuk Sienna.
“Iya, dong. Kamu suka?”
“Suka banget.”
“Mau ke New York beneran?” tanya Alvaro.
“Hmm ... pengen sih.”
“Oke. Habis dari Vegas, kita ke New York aja.”
“Alright.”
Setelah percakapan ringan tersebut, tatapan keduanya bertemu dan tanpa diperintah, kedua netra mereka saling mengunci. Tidak ada sepercik pun suara, hanya terdengar helaan pelan nafas mereka.
“Al, kamu mandi duluan, ya. Aku mau hapus makeup sama lepasin aksesoris,” ujar Sienna.
Alvaro mengangguk, tapi ia tidak langsung melepas Sienna untuk pergi dari hadapannya begitu saja. Alvaro bergerak merengkuh tubuh ramping Sienna, menyatukan tubuh mereka dalam rengkuhan kasih yang nyata. Seketika udaranya terasa hangat, Alvaro pun merasa nyaman berada di posisi mereka saat ini.
“Give me two minutes to hugging you like this,” ujar Alvaro.
“Oke,” Sienna mengiyakan permintaan Alvaro. Sienna pun membalas dekapan itu, ia melingkarkan lengannya pada torso Alvaro.
Alvaro hanya asal saja mengatakan dua menit. Nyatanya Sienna merasa mereka telah berpelukan lama sekali, dan sepertinya itu sudah lebih dari dua menit.
“Aku siapin baju kamu, jadi habis mandi kamu tinggal pake,” ucap Sienna begitu pelukan mereka terurai.
“Oke, Sayang. Eh kita belum makan malam lho. Aku pesen makanan ya buat kita?”
“Boleh. Aku mau ramen seafood ya, minumannya lychee tea.”
“Siap, Nyonya,” ujar Alvaro sembari mengacungkan ibu jarinya dan berjalan menjauh dari Sienna. Alvaro akan memesan makanan terlebih dulu baru setelah itu ia pergi mandi.
***
Terima kasih telah membaca The Destiny of Love 🌷
Tolong beri dukungan untuk The Destiny of Love supaya bisa lebih baik lagi. Support apapun dari para pembaca sangat berarti untuk author dan tulisannya. 💜
Semoga kamu enjoy sama ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 🍭