Flashback : Sebuah Tawaran untuk Membalas Dendam
Leonel sebelumnya berpikir bahwa dendam dapat menghancurkan seseorang. Namun kini Leonel telah berhasil mengubah persepsi tersebut. Rasa dendam akan menghancurkan seseorang jika hanya terus bersarang di dalam hati, tapi tidak, jika itu dapat terbalaskan.
Leonel bukanlah orang yang suci, bahkan sejak awal Abbas telah mendidiknya dan membentuknya untuk menjadi seorang mafia yang handal. Leonel sama sekali tidak berniat untuk berubah menjadi sosok berhati malaikat. Leonel layaknya seperti sebuah api yang membara, ketika di tambah oleh bahan bakar, maka api tersebut akan semakin besar. Jadi ketika Leonel mendapati orang suruhan Dewandi datang padanya, Leonel dengan cepat memintanya menjelaskan maksud kedatangan orang itu.
Pria di hadapan Leonel itu lantas berujar, “Bos menawarkan sebuah rencana baru. Anda tentu tahu kepada siapa bos menyimpan dendamnya.”
Leonel masih diam di tempatnya, pria itu mendengarkan dengan seksama.
“Rencana kali ini, bos tidak ingin sampai ada kecacatan lagi. Jadi pastikan semuanya berjalan sesuai rencana dan persiapkan segalanya dengan matang,” lanjut pria di hadapan Leonel.
Leonel pun mengangguk. Pria itu mengatakan bahwa ia setuju untuk melakukan apa yang menjadi keinginan Dewandi. Rencana bertahun-tahun yang telah Dewandi susun, telah berantakan berkat orang itu, jadi Dewandi bertekad kuat untuk membalaskan dendamnya.
Saat pria di hadapan Leonel itu akan berlalu dari hadapannya, Leonel dengan cepat menahannya.
“Apa imbalan yang akan saya dapat jika berhasil melakukannya?” tanya Leonel.
“Bos bilang beliau akan memberikan apa pun yang Anda inginkan,” jawab pria itu.
Leonel kemudian memicingkan matanya, kedua alisnya bertaut dan pria itu menyunggikan senyum smirk-nya.
“Baik kalau begitu, Anda sampaikan pada bos tentang imbalan yang saya minta. Saya ingin selamanya bebas dari hukum dan mendapat nama Wirawan di belakang nama saya.”
“Tapi—” ucapan pria itu tertahan begitu saja saat Leonel mengedikkan kedua bahunya dan hampir saja berbalik pergi, pertanda bahwa ia akan membatalkan kesepakatan mereka sebelumnya.
“Tunggu,” ujar pria itu menahan langkah Leonel.
Leonel pun berbalik. Leonel lantas mengatakan kalau ia hanya memberi waktu 5 detik dari sekarang untuk membuat keputusan. Akhirnya pria utusan Dewandi itu menyetujui permintaan Leonel.
“Pastikan Raegantara dan keluarganya tamat di tangan Anda. Jika Anda tidak berhasil melakukannya dan justru menimbulkan masalah baru, Anda tentu tahu akibat yang harus Anda tanggung.” Usai mengucapkan kalimat itu, orang utusan Dewandi pun berlalu dari hadapan Leonel.
Dewandi memiliki dendam besar terhadap Raegan karena berkat pria itu, semua rencana apik yang telah ia susun hancur begitu saja. Leonel yang ingin bebas dari hukum dan mendapat nama Wirawan di belakang namanya, akhirnya rela melakukan perintah ayah kandungnya yang bahkan telah membuangnya selama puluhan tahun.
Leonel merasa tidak memiliki siapa pun lagi di dunia ini. Keluarga yang ia ketahui selama ini adalah keluarga kandungnya, menyalahkannya dan tidak lagi menganggapnya setelah apa yang terjadi kepada Abbas Pasha.
Keserakahan Dewandi telah membuat Leonel—anak hasil hubungan gelapnya—menjadi seorang yang rela untuk melakukan tindakan kriminal. Leonel jadi berpikiran bahwa rasa dendamnya tidak boleh menghancurkannya, justru rasa dendam tersebut harus membuatnya lebih kuat dan bangkit untuk membalaskan dendam tersebut. Demi memenuhi kepuasan untuk dirinya sendiri, Leonel rela menjadi seseorang yang kejam dan seseorang yang tidak pernah bisa lepas dari tindak kriminal.
***
Terima kasih telah membaca The Expert Keeper 🔮
Silakan beri dukungan untuk The Expert Keeper supaya bisa lebih baik kedepannya. Support dari kalian sangat berarti untuk author dan tulisannya 💜
Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya yaa~ 🥂