He Actually Missing You
Sudah 3 hari belakangan El tidak mendapati Manda di rumah. El merasa bahwa dirinya merindukan Manda, begitu mengetahui perempuan itu tidak berada di dekatnya.
Hari-hari El tanpa Manda pun terasa berbeda. El rindu, tapi memang gengsi aja buat bilang, terang saja. Atas dasar apa El mengatakan ia merindukan Manda. El bingung, dan rasanya mustahil baginya untuk mengutarakannya.
El tidak mengirim pesan pada Manda. Hanya 2 kali Manda mengiriminya pesan. Manda menanyakan apakah El sudah makan atau belum, mengingatkan El untuk meminum vitamin, dan jangan begadang sampai terlalu larut untuk mengerjakan pekerjaan. Malam ini merupakan malam ketiga Manda menginap di rumah mertuanya. Manda belum tidur, ia masih terjaga.
Waktu menunjukkan pukul 10 malam ketika Manda mendapati range rover milik El memasuki pekarangan rumah. Manda yang menemukan mobil El di sana pun segera melenggang ke garasi ketika El memarkirkan mobilnya di sana.
El tidak memberitahu Manda atau pun orang rumahnya sama sekali. Tahu-tahu pria itu pulang ke rumah orang tuanya.
“Kamu kok pulang ke sini? Nggak ngasih tau aku apa-apa,” ujar Manda begitu ia mendapati El kini tengah ada di hadapannya.
“Tadi aku habis meeting sama klien dan selesainya malem. Meeting-nya di restoran. Lebih deket kalau aku balik ke sini daripada ke rumah. Jadi aku pulang ke sini aja,” papar El.
—
Ketika El melenggang masuk ke rumah, ia mendapati Shila dan Feri tengah duduk di sofa ruang keluarga.
Shila yang menemukan sosok El di sana, lantas segera berceletuk,
“Kamu nginep di sini Dek malem ini? Emangnya kamu bawa baju?“
“Aku nggak bawa baju Kak. Nanti pinjem baju sama Mas Feri aja. Atau kayaknya, baju aku masih ada sebagian di rumah ini. Gampang lah nanti,” ujar El.
Karena El yang mengaku bahwa dirinya merasa lapar lagi, jadi El melenggang dari ruang keluarga dan melangkah menuju ruang makan.
Manda bersamanya, ia mengikuti langkah El ke ruang makan.
—
“Aku ambilin aja makanannya. Kamu cuci tangan dulu gih,” tutur Manda pada El. El pun menurut, ia segera melenggang ke wastafel untuk mencuci tangan.
Saat El kembali ke meja makan, ia mendapati sebuah piring telah lengkap dengan nasi dan juga lauk. Manda mengambilkan nasinya satu centong saja, seperti sudah hapal sekali porsi makan El. El makannya tidak banyak, tapi jarak waktu makannya memang berdekatan.
El langsung menikmati makanannya dan terkesan buru-buru, itu yang diperhatikan oleh Manda.
“Kamu jangan buru-buru makannya,” tegur Manda sambil memperhatikan gerakan El menyendok lalu mengunyah makanan.
“Aku ngantuk banget. Pengen cepet-cepet tidur,” ucap El.
“Iya, tau. Tapi nanti kamu keselek. Pelan-pelan aja, habis ini kan langsung bisa tidur,” ujar Manda. El mengangguk menurut, ia lalu mulai memelankan gerakan mulutnya mengunyah makanan.
—
El terbukti merasa lelah dengan dirinya yang langsung tertidur setelah makan, berbersih diri, dan tentunya sholat isya.
Malam ini tentunya El dan Manda tidur di satu kamar yang sama. Mereka tidur di kamar yang dulunya merupakan kamar milik El ketika dirinya masih tinggal di rumah ini.
El sudah memejamkan matanya dan tampak begitu damai. Napasnya berhembus dengan teratur. Di samping El yang tertidur, Manda tengah meletakkan kedua tangannya di bawah kepala sambil menatap lurus ke arah El.
Selang beberapa menit kemudian, Manda mendapati El sedikit bergerak dalam tidurnya. Lalu tampak kening El berkerut, membuat Manda berpikir sepertinya El tengah bermimpi.
Manda baru saja akan memejamkan matanya dan menarik selimut untuknya, tapi tiba-tiba suara igauan El menghentikan aksi Manda.
“Manda .. ” lirih El dengan matanya yang masih setia terpejam. Manda menatap lekat pada El.
“Manda,” lagi, El berujar.
Manda tidak berpikiran ke arah apapun ketika mendapati El mengigau memanggil namanya.
Manda sudah akan memutuskan mengabaikannya saja, tapi kemudian Manda jadi kepikiran ketika El mengigau lagi, “Manda, jangan pergi. Tolong, jangan pergi dari saya.”
—
Pagi ini di kediaman Alvin Bakrie, satu keluarga tengah sarapan bersama di ruang makan.
Karena semalam hanya Shila dan Manda yang mendapati El yang tiba-tiba pulang ke rumah, Kinanti pun tampak heran begitu mendapati keberadaan El di sana.
Spontan Kinanti berceletuk, “Ya pasti kangen lah sama istri. Nggak papa dong nyusulin istrinya. Tiga hari berasa berat ya, Nak?” Kinanti melirik pada putra satu-satunya itu.
Seketika ucapan Kinanti membuat semua orang di meja makan menatap ke arah El dan Manda.
El dan Manda tampak malu-malu ketika mereka mengulaskan sebuah senyuman.
“Manda, El emang gitu anaknya,” ujar Shila. “Kita ngebaca dia dari sikapnya aja. Kalau dari perkataannya mah nggak bakal nyampe. Dia nggak akan bilang kalau dia kangen kamu, tapi sebenernya mah kangen banget.” Ucapan Shila yang menimpali Kinanti pun semakin memperkuat dugaan kalau El memang merindukan Manda.
Satu keluarga Bakrie yang sudah tau sifat dan tabiat El, mengatakan kalau El orangnya memang gengsian dan cenderung kurang pandai mengungkapkan perasaannya secara gamblang.
“Habis ini Manda pulangin aja deh Mah,” ucap Alvin tiba-tiba.
“Lho Pah. Tapi kan Mama maunya Manda masih nginep di sini,” ucap Kinanti cepat.
“Udah tiga hari Manda nginep di sini, Mah. Masa masih kurang,” celetuk El tiba-tiba.
Serta merta celetukan spontan El dengan jelas menunjukkan bahwa dirinya memang tidak bisa jauh-jauh dari Manda.
“Iya, oke. Nanti Manda pulang aja deh. Bisa panas dingin Mah nanti anak bontot Mama ditinggal nginep sama istrinya,” ujar Kak Shila yang akhirnya menjadi pembuat keputusan.
Usai ucapan Kak Shila tersebut, Manda yang duduk di samping El mendapati El tengah menatapnya.
El tidak mengatakan apa pun, hanya menatap Manda dengan intens. Manda pun jadi teringat El yang semalam mengigau dalam tidurnya. Mengapa El sampai mengigau dan terlihat takut Manda akan meninggalkannya? Toh kenyataannya El sudah tahu bahwa mereka akan berpisah, bukan? Mereka kan hanya menikah kontrak dan itu adalah fakta yang sama-sama keduanya ketahui.
—
Terima kasih telah membaca Marrying My Boss 💕
Jangan lupa kasih masukan biar kedepannya bisa lebih baik lagi 🌸
Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 🍰