He Still be The Expert Keeper

Tahun-tahun telah berlalu, dan rasanya itu terjadi dengan begitu cepat. Setiap hari yang Kaldera lalui, setiap jamnya, setiap detiknya, selalu ada Raegan di sana. Kebahagiaan mereka pun bertambah sejak kehadiran buah hati mereka. Noah Zayden Gumilar, tahun ini anak laki-laki pertama mereka telah menginjak usia 5 tahun. Noah mendapat begitu banyak cinta dari orang tuanya, dari kakek dan neneknya, serta dari orang-orang sekitar Raegan dan Kaldera yang hampir selalu merasa terkagum saat melihat bocah lelaki itu.

Noah Zayden

Noah mewarisi kulit putih Raegan, dua lesung pipinya, dan senyumnya yang persis seperti saat Raegan kecil. Bahkan kedua mata teduh milik Noah juga lelaki itu dapat dari papanya. Noah menjadi anak lelaki yang tampan, aktif, dan selalu ceria. Meskipun tampilan fisiknya hampir 90% mirip Raegan, Kaldera tidak mempermasalahkan itu sama sekali. Noah tetap mendapat gen darinya, yakni sikapnya yang lebih mudah dalam mengungkapkan perasaan, lebih banyak bicara, tidak seperti Raegan yang lebih banyak aksi ketimbang berucap.

Sore itu di hari Minggu, Raegan dan Kaldera sedang menghabiskan waktu bersama untuk keluarga kecil mereka. Hari Minggu menjadi hari favorit mereka. Raegan libur bekerja, Kaldera libur kuliah, dan Noah juga libur dari sekolah Taman Kanak-Kanaknya, jadi mereka bisa menghabiskan waktu bersama.

“Noah,” Raegan memanggil anaknya dengan suara lembutnya.

“Iyaa Papa …” sahut Noah yang segera berlari menuju ruang keluarga. Di sana Raegan dan Kaldera sedang duduk santai di sofa. Noah menghampiri papa dan mamanya menggunakan skuter kesayangannnya.

“Ada apa Bos?” ujar Noah dengan suara cerianya. Anak lelaki itu membungkukkan badannya di hadapan Raegan, seolah-olah Noah sedang menjadi ajudan dan Raegan adalah bosnya.

“Buka dulu dong Nak helmnya,” ujar Kaldera pada Noah. Noah dengan cepat menurut pada mamanya dan membuka kaca helm full face-nya.

“Ada perintah apa Pak Bos?” tanya Noah lagi. Raegan pun tergelak mendapati tingkah anaknya itu.

Raegan lantas mengarahkan tangannya untuk mengusap perut Noah yang terekspos. “Kapten tim harus pakai baju dulu, baru bisa menjalankan perintah dari Bos.”

Noah Being Active & Cute

“Oke, Bos. Kapten pakai baju dulu ya kalau gitu. Habis itu kita jalankan misi menangkap penjahat,” ujar Noah. Kemudian Noah segera berlalu dari hadapan orang tuanya. Masih menggunakan skuternya, Noah melenggang ke kamar miliknya. Noah begitu mandiri, dan seringkali mengatakan pada orang tuanya kalau ia sudah besar. Jadi bocah lelaki itu bisa melakukan hal-hal kecil untuk dirinya sendiri, seperti mengganti baju atau menyikat gigi sebelum tidur.

Raegan dan Kaldera masih menunggu Noah kembali, begitu terdengar suara dering telfon yang berada di ruang keluarga. Raegan mengangkat telfon itu dn berbicara dengan seseorang di ujung sana. Tidak lama kemudian, telfon pun ditutup. Namun Raegan masih berdiri di sana, bukannya kembali menghampiri Kaldera di sofa. Kaldera yang merasa aneh dengan situasi tersebut, bergegas beranjak dari posisinya dan menghampiri Raegan.

“Mas, siapa yang tadi nelfon?” tanya Kaldera. Raegan masih memunggungi Kaldera, sampai akhirnya Kaldera beralih posisi untuk berada di hadapan Raegan. Dari sorot mata suaminya, Kaldera dapat menebak bahwa ada sesuatu yang tidak baik yang tengah terjadi.

“Mas, kenapa?” tanya Kaldera dengan matanya yang menatap memindai pada Raegan.

“Barusan bodyguard kita ngasih tau kalau pintu belakang rumah kita dibobol,” ujar Raegan. Raegan tidak terlihat terkejut rupanya akan kondisi tersebut, pria itu masih tampak tenang. Beberapa kali Raegan memang telah mendapat teror dan berusaha menyelidiki semuanya, selama kurang kebih 7 tahun belakangan ini.

Sesuai yang pernah diselidiki oleh The Ninety Seven sebelumnya, kemungkinan antek Dewandi akan kembali dengan kekuatan yang lebih besar. Kaldera mengetahui semua yang Raegan lakukan. Kaldera jelas khawatir, tapi Kaldera percaya bahwa Raegan akan bisa mengatasinya.

Kaldera diam saja begitu Raegan meraih tangannya lalu menggandengnya. Raegan membawa Kaldera menuju kamar Noah. Di sana di hadapan Kaldera dan Noah, Raegan mengatakan bahwa ia harus pergi sebentar untuk menyelesaikan suatu urusan yang penting.

“Papa mau ke mana? Ini kan hari Minggu, kok Papa mau kerja?” tanya Noah. Raegan lantas berlutut di hadapan anaknya, pria itu mengulaskan senyum segaris. “Papa ada urusan sebentar, Noah. Noah di sini sama Mama ya. Kapten Noah kan hebat, jadi Kapten harus harus jagain Mama, oke?” tutur Raegan pada anaknya.

“Oke Papa,” ucap Noah yang lekas menyambut tangan Raegan untuk melakukan high five.

Kemudian Raegan bangkit dari posisi berlututnya. Kini Raegan beralih pada Kaldera. Raegan menangkup halus kedua sisi wajah istrinya, ia memandangii wajah cantik itu dengan penuh kasih sayang.

“Kal, aku janji sama kamu. Aku akan kembali untuk kamu, Noah, dan calon anak kita,” ucap Raegan. Raegan kemudian menyematkan sebuah kecupan di kening Kaldera. Setelah itu Raegan beralih mengusapkan tangannya pada perut Kaldera yang nampak tidak rata, baby bump nya sudah terlihat di usia kandungannya yang menginjak 16 minggu. Raegan mengatakan kata-kata cinta untuk calon anak perempuannya yang masih berada di dalam kandungan Kaldera.

“Mas, kamu hati-hati ya,” ucap Kaldera sebelum Raegan benar-benar melenggang pergi. Raegan mengangguk dan sungguhan berlalu setelah sempat mendekap Kaldera ke dalam pelukannya.

Raegan telah berjanji pada keluarganya bahwa ia akan kembali. Kali ini Raegan akan memastikan bahwa antek Dewandi benar-benar tamat di tangannya. Raegan tidak akan membiarkan sedikit pun seseorang menyentuh maupun melukai keluarganya.

***

Terima kasih telah membaca The Expert Keeper 🔮

Silakan beri dukungan untuk The Expert Keeper supaya bisa lebih baik kedepannya. Support dari kalian sangat berarti untuk author dan tulisannya 💜

Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya yaa~ 🥂