He’s Better Than Me?

Marcel at Event

Hari ini Marcel menghadiri pameran fashion di mana Naomi mengundangnya untuk datang. Naomi merupakan pengusaha yang berkolaborasi dengan brand pakaian yang mengadakan pameran.

Marcel datang ke acara tersebut ditemani oleh Andra, sekretarisnya yang bekerja padanya untuk membantu segala urusan mengenai bisnisnya.

Di antara banyaknya orang yang memenuhi venue itu, tanpa Marcel repot-repot menemukan seseorang, orang itu telah datang sendiri padanya.

Marcel baru saja sampai dan menempati kursi yang telah diperuntukkan untuknya.

“Pak Marcel, kenalkan ini Pak Ghani, salah satu sponsor acara ini,” ujar Andra kepada Marcel. Marcel menoleh dan mendapati seorang pria yang tidak terlalu tinggi di hadapannya. Marcel lantas beranjak dari duduknya.

Pria di hadapannya itu mengulurkan tangan padanya, yang kemudian disambut oleh Marcel. Mereka berjabat tangan dan pria bernama Ghani itu mengulaskan senyum ramah pada Marcel.

“Selamat datang di acara pameran kami, Pak. Senang rasanya bisa memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan Pak Marcel,” ujar Ghani.

Marcel hanya mengangguk sekali menanggapi ucapan Ghani.

“Saya sudah dengar banyak tentang Pak Marcel dan bisnis Bapak,” Ghani berujar lagi dan masih setia berada di sana.

“Secara langsung saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak bekerja sama dengan kami. Kami akan berusaha memberikan yang terbaik untuk event promotion ini dan mungkin kerja sama kita selanjutnya,” Ghani melanjutkan lagi perkataannya.

Marcel tidak mengatakan apa pun untuk menanggapi ucapan Ghani. Hingga seseorang yang familiar menghampiri mereka dan menginterupsi situasi tersebut.

Orang itu adalah Naomi. Dengan sebuah senyuman tipis, Naomi menatap Marcel selama beberapa detik, lalu perempuan itu berujar, “Hai, Cel. Aku kira kamu nggak dateng lho. Gimana? Kabar kamu baik, kan?”

Ghani tampak terkejut mendapati aksi Naomi tepat di depan matanya. Ghani lekas meminta maaf pada Marcel atas situasi yang mungkin tidak nyaman bagi Marcel.

“Pak Marcel, saya mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” ujar Ghani.

“Oh, tidak apa-apa Pak Ghani. Saya dan Naomi saling mengenal,” ucap Marcel. Pria itu tampak tidak terganggu dan justru mengulaskan senyuman penuh makna kepada Naomi.

Setelah kejadian tersebut, Ghani berpamitan pada Marcel untuk berlalu. Ghani membawa Naomi bersamanya dan keduanya pun menghilang dari pandangan Marcel.

***

Ghani mengajak Naomi untuk berbicara empat mata backstage. Beberapa saat lagi acara pameran akan di mulai, semua orang tampak sibuk mempersiapkan model yang akan melakukan fashion show, tapi ada yang lebih penting bagi Ghani.

“Kamu kenal sama Pak Marcel?” Ghani langsung mengajukan pertanyaan tersebut kepada Naomi.

“Yaa kenal lah. Marcel itu mantan aku, Ghan.”

“Pak Marcel mantan kamu? Naomi, kamu nggak pernah kasih tau aku kalau kamu ngundang mantan kamu ke acara ini. Kamu punya tujuan apa ngundang dia ke sini?”

“Dia harus liat kalau aku udah bahagia sama kamu,” ucap Naomi dengan enteng. Sebuah senyum terlukis di wajah cantik perempuan blasteran itu.

“Oh, damn, Naomi. Kamu tau tadi kamu habis ngomong santai sama siapa?”

“Sama Marcel, kan. Lagian bener kata dia kok, kita kan saling kenal. Marcel juga santai aja kali perasaan, kenapa kamu reaksinya kayak gitu banget deh?”

Ghani menatap nyalang pada Naomi, seolah perempuan itu telah melakukan kesalahan yang fatal. “Maksud aku, apa kamu nggak cari tau dulu siapa Marcel. Asal kamu tau, dia itu pengusaha yang ngebeli perusahaan ini, perusahaan yang kolaborasi sama company kamu. Kamu liat, tadi dia dapet kursi di deretan khuses eksekutif, dia bukan golongan tamu biasa yang dateng ke acara ini.”

You must be joking to me,” ujar Naomi.

“Kamu lebih baik cek dan cari tau dulu sebelum bertindak. Kelakuan kamu barusan berpotensi ngancurin bisnis kamu sendiri, juga bisnis aku,” pungkas Ghani sebelum berlalu dari hadapan Naomi begitu saja.

Setelah Ghani berlalu dari hadapannya, Naomi lantas tidak diam begitu saja. Naomi memang masih tercengang dengan fakta yang dibeberkan Ghani, tapi ia harus segera mengecek kebenaran fakta tersebut.

Naomi lantas pada seorang di sana yang merupakan manager perusahan clothing line yang hari ini melakukan kolaborasi dengan clothing line miliknya.

Zefanya kemudian membeberkan fakta tersebut dan menerangkan pada Naomi. Apa yang Zefanya katakan pada Naomi, selaras dengan apa yang Ghani jelaskan padanya barusan.

Marcel membeli perusahaan clothing line tempat Zefanya bekerja dengan harga yang fantastis.

Naomi kemudian kembali menemui Ghani dan bicara dengannya. Ghani tampak suntuk dan juga kesal terhadap Naomi. Terlebih lelaki itu juga merasa ciut, begitu tahu fakta bahwa Marcel merupakan mantan kekasih Naomi.

Sebelumnya Naomi berniat memamerkan kekasihnya kepada Marcel, tapi justru kekasihnya merasa rendah diri berkat peringai mantan pacarnya.

***

Acara pameran belum dimulai, ketika tiba-tiba Marcel mendapati Naomi menemuinya dan meminta bicara dengannya secara pribadi.

Maka di sinilah keduanya sekarang, tempat yang jauh dari keramaian, tepatnya di backstage. Marcel menuruti permainan yang dijalankan Naomi. Biarkan nanti di masa depan, Naomi akan merasakan akibat dari perbuatannya yang telah bermain di belakang Marcel.

“Cel, aku minta maaf sama kamu,” ucap Naomi.

Ucapan Naomi segera mengundang kerutan di dahi Marcel. Marcel memicingkan matanya dan menatap tepat ke iris coklat Naomi. Marcel masih mempertahankan diamnya, ia belum memberi respon dengan mengeluarkan kata-kata.

Hingga beberapa detik kemudian, Naomi pun kembali berujar, “Aku minta maaf untuk semua sikap aku selama kita berhubungan. Aku sadar aku salah dan terlalu banyak nuntut ke kamu. Cel, aku masih sayang sama kamu. Aku pengen kita bareng lagi. Kita bisa mulai dari awal untuk yang hubungan yang lebih baik.”

Rentetan kalimat Naomi itu segera membuat menghadirkan sebuah senyum tipis di wajah Marcel.

You said you could find another man who better than me. He's better than me?” ucap Marcel.

No one is better than you. Cel, Aku masih sayang sama aku,” ujar Naomi.

But I’m not, Naomi. You cheated on me,” ucap Marcel.

Secara tegas Marcel mengucapkannya, bahwa ia sudah kehilangan cintanya pada Naomi.

Naomi secara enteng kemudian berucap, “Cel, aku nggak maksud selingkuh dari kamu. Saat kamu nggak punya waktu untuk aku, aku ketemu Ghani. Aku akuin aku salah. Tapi tolong, kasih kesempatan aku untuk berubah jadi yang lebih baik buat kamu. Aku sadar aku cintanya cuma sama kamu, bukan siapa pun.”

You're totally fine and perfect. Look at you. You are independent, smart, and pretty. Why you begging to me to come back with you?

Naomi seketika terdiam di tempatnya tanpa bisa membalas lagi perkataan sarkastik yang dilontarkan Marcel. Dua detik berikutnya, Marcel memutuskan berbalik dan hendak pergi dari hadapan Naomi. Namun lengannya ditahan oleh Naomi.

You can’t leave me, Cel. I’m still love you,” ujar Naomi yang tampak keras kepala.

No, you’re not. You only care about yourself,” balas Marcel dengan menekankan setiap kata-katanya. Memang benar adanya jika selama mereka berhubungan, Naomi hanya mementingkan diri sendiri dan kesenangannya, tanpa mau mengerti keadaan Marcel. Apakah itu bisa disebut dengan cinta?

Naomi masih mencoba mempertahankan Marcel di sana. Naomi menatap Marcel dengan tatapan lekat dan memiliki niat melakukan sebuah hal nekat di luar nalar. Naomi lantas mencondongkan tubuhnya untuk mencium Marcel, tapi dengan gerakan cepat Marcel segera mengantisipasi aksi gila perempuan itu.

Marcel menghempas Naomi, hingga tubuh Naomi menjauh otomatis. Seketika Naomi membeliak menatap Marcel.

Marcel menatap pada Naomi seolah perempuan itu tidak berarti apa pun baginya. “Shame on you,” ujar Marcel sebelum menghilang dari hadapan Naomi.

***

Marcel telah meminta Andra untuk melakukan sebuah tugas, yakni menyuruh seseorang menemuinya. Tidak memerlukan waktu lama, seseorang yang ingin Marcel temui akhirnya datang kepadanya. Di sebuah ruangan kosong masih di gedung venue itu, di sana lah Ghani menemui Marcel. Benar, orang yang ingin Marcel temui adalah Ghani.

You need to check something. It’s relate to your girlfriend,” ucap Marcel sambil lurus-lurus menatap Ghani yang tampak tidak paham akan maksud Marcel.

Lantas Marcel kembali berujar, “CCTV di backstage.”

Kata-kata Marcel terdengar aneh bagi Ghani. Namun justru itu sukses membuat Ghani penasaran. Gaya bicara serta tatapan Marcel, berhasil membuat Ghani seperti robot yang menurut akan sebuah perintah dengan begitu mudahnya.

Ghani lantas meminta seorang karyawan untuk memberikan hasil rekaman CCTV di backstage kepadanya. Marcel membiarkan Ghani menonton rekaman itu seorang diri.

Setelah selesai menonton tayangan yang berdurasi kurang lebih 3 menit tersebut, Ghani kembali menemui Marcel.

Marcel tidak mengatakan apa pun, ia membiarkan Ghani untuk membuka mulut lebih dulu.

“Pak Marcel, saya mohon maaf atas apa yang terjadi yang membuat Bapak merasa tidak nyaman,” ujar Ghani akhirnay setelah beberapa detik hanya mampu diam.

Gotcha.

Tepat sekali seperti dugaannya, kini dua targetnya, yakni Naomi dan Ghani, telah masuk ke dalam rencana yang Marcel buat.

Rekaman CCTV di backstage jelas menampakkan Naomi yang terlebih dulu berniat mencium Marcel, kemudian Marcel dengan cepat menghindar. Tindakan Naomi terang saja merupakan sebuah pelecehan. Terlebih Naomi melakukannya kepada Marcel, seorang yang telah membeli perusahaan brand fashion yang bekerja sama dengan company miliknya dan juga Ghani.

“Karena kejadian ini, saya akan mempertimbangkan kembali untuk menyetujui kerja sama dengan perusahaan Anda maupun perusahaan Naomi. Saya sudah tau semuanya, soal kamu dan Naomi di Bali,” ucap Marcel.

Seketika Ghani membeliakkan matanya. Ini adalah kabar buruk. Hanya karena kelakuan memalukan seorang oknum, dapat berpotensi menghancurkan banyak pihak sekaligus.

Marcel telah selesai dengan urusannya di sana. Pria itu melangkah pergi begitu saja diikuti oleh Andra.

Saat Marcel dan Andra benar-benar menghilang dari pandangan Ghani, pria itu mengumpat sebanyak dua kali.

Ghani tampak kesal, tapi ia sadar bahwa dirinya tidak bisa berbuat apa pun. Tindakan Naomi yang akan mencium Marcel telah melukai harga dirinya dan mungkin juga nasib perusahaannya di masa depan.

***

Terima kasih telah membaca Fall in Love with Mr. Romantic 🌹

Jangan lupa kasih masukan biar kedepannya bisa lebih baik lagi 💕

Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~🍒