Kemungkinan yang Sangat Mungkin
Hari ini ada dua orang penyidik dari kejaksaan yang datang ke rumah untuk melakukan wawancara singkat dengan Kaldera. Penyidik ingin memeriksa dan akan memberi keputusan apakah Kaldera nanti dapat kembali bersaksi di pengadilan. Jadi wawancara tersebut akan sangat berpengaruh pada keputusan yang nantinya dikeluarkan oleh kejaksaan.
Kaldera harus mengatakan yang sejujurnya kepada penyidik, alasan mengapa ia tidak dapat menghadiri sidang minggu lalu. Setelah sekitar 30 menit Kaldera menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyidik, wawancara pun akhirnya selesai. Raegan lantas mengantar kedua penyidik itu sampai ke halaman rumah. Begitu Raegan berbalik dari sana, ia menemui Kaldera dan keduanya saling bertatapan.
“Mas, ada yang mau aku omongin sama kamu,” ucap Kaldera.
“Soal apa?” tanya Raegan.
“Soal kejadian malam itu.”
“Bukannya kamu udah ceritain semuanya sama penyidik tadi?” Raegan justru melemparkan pertanyaan kepada Kaldera.
“Aku nggak bisa kasih tau semuanya ke penyidik, Mas,” ujar Kaldera.
***
Kini Raegan dan Kaldera duduk berhadapan di sofa ruang tamu. Raegan menatap Kaldera lurus-lurus. Raegan menunggu Kaldera menjelaskan mengapa gadis itu tidak mengatakan seluruh kejadian yang terjadi pada malam itu.
“Aku nggak jelasin ke penyidik alasan sebenarnya aku nggak hadir di persidangan,” ujar Kaldera.
“Kenapa?” tanya Raegan dengan raut bingungnya.
“Malam itu Leonel ngancam aku. Katanya kalau aku sampai bersaksi di pengadilan, dia akan memastikan anggotanya menghabisi Aquiver malam itu juga,” Kaldera menjeda ucapannya sesaat. Kaldera memang belum mengatakan hal ini pada siapa pun dan Raegan adalah orang pertama yang mendengarnya dari Kaldera. Malam saat Kaldera diculik, markas Aquiver juga diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal. Raegan pun sekarang tahu bahwa itu semua ulah Leonel dan gengnya.
“Waktu wawancara tadi, aku cuma bilang ke penyidik kalau aku nggak bisa datang karena alasan sakit,” jelas Kaldera. Kaldera tidak memenuhi syarat umum sebagai seorang saksi, di mana seorang saksi harus sehat secara jasmani dan rohani. Kaldera memang berbohong pada penyidik, tapi ia tidak sepenuhnya berbohong dan memiliki alasan kuat dibalik tindakannya tersebut.
“Kal, apa alasan kamu ngelakuin itu?” tanya Raegan.
Kaldera menatap Raegan lekat-lekat. “Aku ngelakuin itu karena aku takut Leonel akan berbuat sesuatu lagi. Aku nggak ingin Leonel mencelakai Aquiver atau pun orang-orang yang aku sayang,” ucap Kaldera.
Raegan seketika terdiam seribu bahasa begitu mendengar ucapan Kaldera. Kaldera tidak menceritakan soal penculikan yang dialaminya karena suatu alasan yang tidak Raegan sangka akan keluar dari mulut Kaldera.
“Mas,” ujar Kaldera.
“Iya?”
“Aku ingin mengungkapkan semuanya saat di persidangan nanti. Tunggu sampai hari persidangan ya Mas, dan kamu akan ngerti alasan kenapa aku nggak bisa ceritain kejadian penculikan itu ke penyidik,” tutur Kaldera.
***
Terima kasih telah membaca The Expert Keeper 🔮
Silakan beri dukungan untuk The Expert Keeper supaya bisa lebih baik kedepannya. Support dari kalian sangat berarti untuk author dan tulisannya 💜
Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya yaa~ 🥂