Konferensi Pers
Sesuai yang telah dijadwalkan, hari ini IMD Pictures mengadakan konferensi pers untuk menanggapi berta kurang baik yang berhembus mengenai kedua artis mereka. Para awak media telah menunggu kedatangan sang aktor sejak tadi pagi, karena sang aktris diketahui tidak bisa ikut hadir pada acara tersebut.
Konferensi pers itu diadakan di sebuah ruangan indoor, dan jumlah wartawan yang boleh meliput pun dibatasi. Ketika nampak sosok Alvaro memasuki tempat itu, para wartawan mulai mengarahkan kamera mereka dan telah siap mendengarkan lelaki itu memulai kata-katanya.
Di sebuah meja panjang di hadapan para awak media, Alvaro berada di sana didampingi manager dan juga kuasa hukumnya. Sebuah microphone di atas meja lantas diraih oleh Alvaro dengan satu tangannya. Setelah berdeham satu kali, Alvaro akhirnya membuka suara. “Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk teman-teman media yang sudah hadir pada acara konferensi pers hari ini. Saya ingin menyampaikan beberapa hal, yang kemudian saya harap dapat diterima.”
Alvaro menjeda ucapannya, lelaki itu menoleh ke samping kanannya, di mana ada Ila dan ke samping kirinya ada Roy, kuasa hukumnya.
Alvaro kembali melanjutkan ucapannya sambil mengarahkan tatapannya lurus ke depan. “Hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah mengenai perpisahan saya dengan Marsha. Keputusan untuk berpisah, terjadi atas kesepakatan kedua belah pihak. Tentunya, kami sudah memikirkan dengan matang dan perpisahan adalah jalan terbaik untuk kami.”
Selama Alvaro mengucapkannya, para wartawan sibuk merekam, bahkan ada beberapa yang mencatatnya di buku notes maupun mencatat menggunakan perangkat digital.
“Pastinya di setiap perpisahan ada hal yang menjadi penyebabnya. Saya dan Marsha sudah mempertimbangkan, bahwa kami sepakat tidak akan membawa masalah ini ke ranah publik.”
Meskipun Alvaro dan Marsha adalah seorang public figure, mereka tetap ingin adanya privasi di dalam kehidupan pribadi mereka.
Alvaro kembali berbicara dan ini akan jadi bagian terakhirnya. “Satu hal yang saya perlu tegaskan di sini, tidak ada orang ketiga dalam pernikahan kami. Jadi saya harap setelah ini, tidak ada lagi pemberitaan kurang mengenakkan dari teman-teman media, baik yang mengarah pada saya maupun Marsha.”
Alvaro telah selesai bicara. Gini giliran Roy sebagai kuasa hukumnya yang akan menambahkan. “Alvaro dan Marsha memilih menyimpan hal ini demi menjaga perasaan anak mereka. Semata hanya karena hal tersebut. Jadi tolong hargai keputusan mereka,” pungkas Roy.
Setelah semua dirasa cukup disampaikan, Alvaro dan pihaknya beranjak dari sana. Beberapa wartawan masih ada yang belum puas dengan jawaban yang diberikan. Namun Alvaro sendiri memilih tidak ingin memedulikannya. Bukan tanggung jawabnya untuk memuaskan banyak orang, dan ia memiliki batasan-batasan dalam hidupnya yang perlu dijaga.
Alvaro memiliki alasan kuat agar fakta yang sebenarnya tidak terungkap ke publik. Sebenarnya bisa saja Alvaro membuktikan bahwa Marsha berselingkuh dan itu yang membuat mereka harus berpisah, untuk membersihkan namanya dari segala fitnah dan cacian. Namun Alvaro memilih tidak melakukannya.
Alvaro tidak ingin fakta bahwa Marsha beselingkuh terungkap, karena jejak digital akan selamanya ada dan sulit dihilangkan ; yang mana itu berpotensi akan menyakiti hati anaknya. Suatu hari Gio memang akan tahu, tapi tidak dalam waktu dekat ini, di saat anaknya masih terlalu kecil dan belum bisa memahami semuanya. Alvaro ingin ia yang memberitahu Gio secara langsung, tidak dengan anaknya tau dari orang lain.
***
Beberapa saat setelah acara konferensi pers selesai, ada beberapa wartawan yang sengaja menguntit keberadaan Alvaro. Alvaro baru saja keluar dari sebuah ruangan dan ia tidak sendiri di sana. Alvaro tidak hanya bersama manager-nya, yang tentu hal tersebut semakin mengundang rasa penasaran para awak media.
Alvaro terlihat bersama seorang perempuan dan anak laki-laki yang diduga merupakan anaknya. Meskipun wajah anak lelaki itu tertutup oleh jaket yang dikenakannya, sudah dapat ditebak bahwa Alvaro datang ke konferensi pers membawa anaknya bersamanya. Namun yang jadi pertanyaan adalah sosok perempuan yang dirangkul oleh Alvaro dan tengah menggandeng anaknya.
“Ini sudah kelewatan batas, kalian menguntit kehidupan pribadi saya sampai sejauh ini,” ujar Alvaro dengan nada geramnya.
Alvaro membiarkan dirinya tertahan oleh pada wartawan, sementara ia meminta manager dan bodyguard-nya untuk membawa Sienna dan Gio agar keduanya terbebas dari serangan wartawan. Alvaro tidak menduga bahwa hal ini akan terjadi.
Sekembalinya pengawal yang diperintahkan Alvaro untuk membawa Sienna dan Gio ke mobil, mereka segera melakukan tugasnya. Mereka tidak memikirkan kemanusiaan lagi ketika menyuruh wartawan untuk minggir, tidak segan menggunakan kekuatan fisik untuk menjauhkan para wartawan.
“Al, kasih keterangan dulu dong,” ujar salah seorang wartawan yang masih nekat mengejar sampai ke lobi gedung. Mereka rela mendapat hentakan fisik dari pengawal yang mengawal sang artis, demi hanya untuk mendapat bahan berita.
Alvaro masih bungkam, tidak berniat memberi keterangan apa pun. Salah seorang bodyguard-nya kemudian memberitahu bahwa mobil yang diminta Alvaro telah tiba. Sempat terjadi kericuhan ketika Alvaro harus menembus para kerumunan wartawan untuk bisa masuk ke mobilnya.
Dengan terpaksa Alvaro harus menaiki mobil yang berbeda dengan Sienna dan Gio. Sampai Alvaro sudah masuk ke mobil, dari kaca jendela mobilnya, ia masih bisa melihat para wartawan yang nekat mengejar mobilnya. Padahal itu tidak mungkin bisa mereka lakukan. Sudah jelas mereka tidak akan mendapat apa pun dari usaha licik mereka memburu sang artis.
Alvaro sebenarnya sudah terbiasa menghadapi hal semacam ini ketika ia menjadi artis. Namun dulu media memburunya karena prestasinya di dunia entertainment dan memberitakan hal yang baik-baik tentangnya. Keadaannya sekarang berbeda dan Alvaro mau tidak mau harus siap menghadapinya. Namun Alvaro tidak akan membiarkan mereka mengusik orang-orang yang ia sayangi, cukup dirinya saja yang harus menghadapinya.
***
Terima kasih telah membaca The Destiny of Love 🌷
Tolong beri dukungan untuk The Destiny of Love supaya bisa lebih baik lagi. Support apapun dari para pembaca sangat berarti untuk author dan tulisannya. 💜
Semoga kamu enjoy sama ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 🍭