Not Should be Explain
Sore ini Edgar menjemput Lilie di bandara. Sesuai yang dikatakan Lilie, perempuan itu berada di terminal 2 untuk kedatangan domestik. Edgar meminjam mobil milik kakaknya, karena ia belum memiliki mobilnya sendiri.
Edgar telah sampai di terminal dua. Situasi di sana tampak cukup padat, beberapa orang berlalu lalang dan melakukan kesibukan masinh-masing. Edgar pun akhirnya cukup sulit menemukan sosok Lilie di antara banyaknya orang di sana. Maka ia memutuskan untuk menghubungi Lilie dengan ponselnya.
Edgar menelfon Lilie sambil berjalan menyisiri terminal dua. Panggilan telfonnya belum juga diangkat oleh Lilie, hingga akhirnya hanya suara operator perempuan yang didengarnya. Saat Edgar akan kembali menghubungi Lilie, netranya telah lebih dulu menangkap sosok yang fameliar yang berada tidak jauh darinya.
Lilie berada di sana. Namun Lilie tidak sendiri, perempuan itu tengah membicarakan sesuatu dengan Marcel. Ke mana perginya karyawan lain yang harusnya ada di sana juga?
Edgar memang agak terlambat datang menjemput Lilie, karena tadi jalanan cukup macet. Jadi apakah Lilie menunggunya dan menyisakan perempuan itu hanya bersama Marcel seorang di sana?
Tanpa membuang waktunya, Edgar pun segera melangkah ke sana. Saat beberapa langkah lagi kakinya sampai di hadapan Lilie, Edgar mendapati Marcel yang membelakanginya dan pria itu merengkuh tubuh Lilie ke dalam pelukannya. Netra Lilie yang bertubrukan dengan Edgar membeliak, Lilie menatap lurus tepat ke arah Edgar.
Begitu langkah Edgar sampai tepat depan dua orang itu, Lilie detik itu juga langsung melepaskan dirinya dari Marcel.
Marcel yang mendapati Lilie menjauh darinya begitu saja, segera berbalik dan menemukan sosok Edgar di sana. Kedua lelaki itu lantas saling menatap.
“Ada yang masih ingin saya bicarakan dengan Lilie, hanya berdua saja,” ujar Marcel.
“Maaf, Pak Marcel. Tapi saya pikir tidak ada perlu dibicarakan di antara Bapak dan saya. Saya permisi Pak,” ujar Lilie dengan cepat.
Lilie manatap Edgar sesaat, sebelum akhirnya perempuan itu menarik koper miliknya mengajak Edgar untuk pergi dari sana.
Sepeninggalan Lilie dan Edgar, Marcel masih di sana menatap ke arah dua orang yang baru saja berlalu darinya. Tanpa Marcel sadari, kedua tangannya telah mengepal di samping tubuhnya.
Di lain sisi, selama berjalan menuju parkiran, Lilie berujar kepada Edgar. “Tadi kamu liat aku sama Marcel,” ucapan Lilie menggantung begitu saja, ia merasa bingung menyusun kata-katanya.
Edgar lantas menoleh dan hanya menatap Lilie. Lilie balas menatapnya dengan tatapan lugu dan polosnya.
“Tapi tuh sebenernya nggak kayak gitu. Maksud aku, aku nggak tau tiba-tiba Marcel ngelakuin itu,” ucap Lilie dengan cepat. Setelah mengatakannya, Lilie tiba-tiba jadi menyesali aksi spontannya tersebut. Dalam hatinya Lilie pun berpikir, mengapa ia harus menjelaskannya kepada Edgar?
Edgar sendiri setelah mendengar penjelasan Lilie, justru berusaha menahan senyumnya. Tiba-tiba hatinya jadi membuncah bahagia, dan seperti biasa, jantungnya berdebar dengan tidak normal.
Edgar merasa seharusnya Lilie tidak perlu menjelaskan apa pun padanya mengenai apa yang tadi terjadi. Namun Lilie justru menjelaskannya, seolah memang Edgar perlu mengetahui kebenaran sesungguhnya.
***
Terima kasih sudah membaca Chasing Lilie 🌸
Silakan beri dukungan untuk Chasing Lilie supaya bisa lebih baik lagi pada update berikutnya. Support apa pun dari para pembaca sangat berarti untuk author dan tulisannya 🍰
Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 💕