Only Love Can Hurt Like This

Sesuatu yang paling Kaldera takuti akhirnya hari ini menjadi sebuah kenyataan. Dalam mimpi liarnya sekalipun, Kaldera tidak pernah ingin memikirkan bahwa hari ini akan datang. Sesuatu dari masa lalu kembali menghampiri mereka. Saat kebahagiaan telah banyak tercurahkan untuk keluarga mereka, kehancuran itu kembali datang menghantui.

Kaldera masih berada di kamar Noah, ia berusaha terlihat baik-baik saja di depan anaknya. Saat Noah bertanya kenapa mereka harus berada di dalam kamar dan pintunya dikunci, Kaldera tidak dapat menjelaskan lebih jauh. Maka Noah seolah begitu mengerti perasaan mamanya, anak lelaki itu menjadi anak yang sangat penurut dan tidak bertanya lebih lanjut.

Mendapati Raegan akan menghadapi Leonel, Kaldera pun merasa kalut. Namun saat ia melihat kehadiran Noah dan sosok anaknya yang begitu mirip dengan Raegan, Kaldera berniat untuk membuat janji pada dirinya sendiri. Jika kemungkinan terburuk terjadi pada Raegan, Kaldera akan mencoba untuk merelakan. Bagaimana pun meski tanpa Raegan, Kaldera harus tetap bertahan dan melanjutkan kehidupan. Kaldera akan menjadi kuat untuk Noah dan calon anak di dalam kandungannya.

“Noah,” panggil Kaldera dengan suara lembut khasnya.

Noah yang sedang menyusun mainan legonya pun menghentikan aksinya dan segera menghampiri Kaldera.

“Iya Mama, ada apa?” tanya Noah dengan suara lembutnya. Kedua mata Noah yang selalu menatap Kaldera dengan tatapan sayang seperti ini, merupakan alasan atas setiap senyum di wajah Kaldera, alasan atas setiap perasaan bahagia Raegan.

“Mama pengen dipeluk sama Noah,” ujar Kaldera.

“Oke Mama,” balas Noah yang langsung menuju pelukan Kaldera. Noah mendekap torso Kaldera dan mengusapkan tangan mungilnya di punggung ibunya. Noah melakukannya untuk membuat Kaldera nyaman, seolah bocah lelaki itu dapat merasakan juga perasaan kalut yang tengah dirasakan oleh Kaldera.

“Mama, I love you. Noah sayang sekali sama Mama,” ucap Noah pelan. Noah tidak bertanya mengapa Kaldera tiba-tiba bersikap seperti ini, meskipun ia beberapa pertanyaan mengantre di dlaam pikiran. Noah beranggapan bahwa sebelumnya mama dan papanya tampak bahagia dan mereka memang sedang menghabiskan waktu bersama di hari Minggu.

Mama loves Noah more than anything. Mama juga sayang sekali sama Noah,” ucap Kaldera.

Detik berikutnya Kaldera menguraikan pelukannya. Kaldera menatap paras Noah dengan penuh afeksi. Tiba-tiba saja Kaldera teringat dengan surat yang diberikan Raegan padanya. Entah mengapa, Kaldera merasa bahwa Raegan telah memprediksi semuanya dengan menuliskan surat tersebut.

Terngiang-ngiang di benak Kaldera semua kalimat yang Raegan tulis di surat itu. Kaldera pun berharap, bahwa kisah mereka tidak berakhir sampai di sini, seperti apa yang tersirat di dalam surat itu. Kaldera berharap bahwa Raegan akan kembali. Raegan akan menatapnya dengan tatapan penuh cinta, mendekap tubuhnya, menciumnya, dan mengatakan bahwa pria itu sangat mencintainya.

***

END

Terima kasih telah membaca The Expert Keeper 🔮

Silakan beri dukungan untuk The Expert Keeper supaya bisa lebih baik kedepannya. Support dari kalian sangat berarti untuk author dan tulisannya 💜

Semoga kamu puas dengan ENDING-nya ya. Sampai bertemu di cerita selanjutnya~ 🥂

Regards,

Alya Dara.