Scars Because of Love

Ian menyalahkan dirinya karena ia telah mengirim foto Lilie dan Marcel kepada Edgar. Edgar pun bilang kalau sebenarnya ini sebagian besar adalah kesalahannya. Edgar yang nekat datang ke pesta itu karena penasaran, dan akhirnya ia mendengar pembicaran Lilie dan Marcel di balkon.

Malam ini Edgar berakhir menginap di kamar kos Ian. Rico tadinya ingin ikut menginap, tapi karena tidak ada tempat lagi, jadi terpaksa ia itu harus pulang. Kebiasaan Edgar jika lelaki itu sedang kacau, ia tidak akan pulang ke rumah. Itu karena Bundanya akan jadi khawatir kepadanya dan Edgar tentu tidak ingin itu sampai terjadi.

Keadaan Edgar sedang kurang baik, jadi lelaki itu perlu istirahat cukup malam ini. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Edgar tidak dapat memejamkan matanya sedikit pun, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

Ian akhirnya menemani Edgar di ruang tamu kosnya, jadi mereka berdua sama-sama terjaga. Edgar duduk di sofa dengan tatapan kosong dan Ian berada di sampingnya. Ian tidak melontarkan pertanyaan apapun, karena ia tahu pasti jika Edgar mendapat pertanyaan, justru rasanya akan semakin sakit bukannya membaik.

Ian hanya membiarkan Edgar sampai akhirnya lelaki itu membuka suaranya sendiri.

“Anjir lah, sakit banget rasanya,” ujar Edgar setelah beberapa detik larut dalam diam.

“Emang tadi gimana kejadiannya? Coba ceritain,” ucap Ian.

“Marcel confess ke Lilie,” hanya itu yang Edgar ucapkan.

Selang beberapa detik kemudian, Edgar pun kembali berujar, “Waktu gue nggak masuk kerja karena masih dirawat, di kantor ada gosip kalau Lilie sama Marcel lagi deket. Gosipnya rame banget, bahkan udah ada rumor kalau dulu Marcel sama Lilie pernah punya hubungan.”

Ian pun menghembuskan nafas panjangnya. Ian harus menghadapi temannya yang patah hati itu dan di sana ia hanya mendengarkan sampai Edgar benar-benar selesai bicara. Ian merasa kasihan terhadap Edgar, tapi ia juga bingung harus memberi respon atau komentar seperti apa.

“Terus Lilie jawab apa?” Ian bertanya akhirnya setelah Edgar diam saja, padahal Ian merasa kalau ceritanya belum selesai.

Edgar lantas memutar tubuhnya untuk menghadap Ian. Tatapan mereka bertemu dan Ian mendapati Edgar yang tengah menangis.

“Si anjir malah nangis,” Ian hampir menyemburkan tawanya, tapi ia coba untuk menahannya.

Edgar cepat-cepat mengusap air matanya. Ia malu sekali, tapi apa boleh buat. Sudah terlanjur juga Ian mendapatinya menangis dan bendungan air matanya itu tidak lagi dapat tertahankan.

“Lilie belum jawab, tapi gue udah keburu pergi dari sana,” ucap Edgar setelah tangannya beres mengusap pelupuk matanya.

“Astaga. Gue kira Lilie nerima Marcel. Gar, lu naksir orang boleh, tapi jangan tolol juga napa,” ucap Ian dengan nada suaranya yang terdengar agak frustasi.

“Nih, dengerin gue ya,” ucap Ian.

Ian kemudian mengatakan kalau bisa saja Lilie menolak Marcel. Toh Edgar tidak mendengar jawaban Lilie, bukan? Ian malah menyayangkan Edgar yang pergi begitu saja tanpa lebih dulu mendengar jawaban Lilie.

“Iya juga ya. Tolol dah,” ucap Edgar setelah kembali memikirkannya.

“Kan,” satu kata keramat tercetus dari bibir Ian.

“Terus gue harus gimana dong?” tanya Edgar.

“Ya kalo lo masih mau berjuang, lo cari tau jawaban Lilie. Selama lo belum tau, lo nggak ada alesan buat mundur,” ujar Ian.

Ian hanya bisa memberikan solusi tersebut kepada Edgar. Ian tahu bahwa Edgar tidak akan menyerah begitu saja. Selama Ian mengenal Edgar, sahabatnya itu adalah orang yang hampir tidak pernah segigih ini, apalagi dalam urusan percintaan. Namun sejak bertemu Lilie, Edgar seratus delapan puluh derajat berubah menjadi orang yang berambisi besar dan terlihat juga perubahan-perubahan baik dalam diri sahabatnya. Ian pun yakin bahwa Edgar tidak akan menyerah dengan mudah setelah perjuangannya sampai di titik ini, karena Ian tahu bahwa sahabatnya benar-benar tulus terhadap perasaannya kepada Lilie.

***

Terima kasih sudah membaca Chasing Lilie 🌸

Silakan beri dukungan untuk Chasing Lilie supaya bisa lebih baik lagi pada update berikutnya. Support apa pun dari para pembaca sangat berarti untuk author dan tulisannya 🍰

Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 💕