Sebuah Kekecewaan
Di kamar yang cukup luas di atas sebuah kasur berukuran king size, Alvaro dan Marsha hampir saja mencapai klimaks dari penyatuan mereka. Namun kegiatan memadu kasih tersebut terpaksa harus terinterupsi berkat dering ponsel di atas nakas.
Ini bukan dering yang pertama, sudah tiga kali ponsel Marsha berbunyi dari sejak mereka melakukan hubungan intim. Marsha menatap Alvaro dengan tatapan bersalahnya, lalu satu tangan Marsha terangkat untuk mengusap sisi wajah Alvaro.
“Sebentar, aku angkat telfon dulu ya,” ucap Marsha.
Meskipun dengan berat hati, Alvaro akhirnya mengangguk. Alvaro membiarkan Marsha pergi darinya untuk mengangkat panggilan itu.
“Siapa yang nelfon?” tanya Alvaro begitu melihat Marsha hanya menatap layar ponselnya, bukannya segera menekan tombol hijau di sana.
“Orang kantor? Atau manager kamu?” Alvaro bertanya lagi, tapi Marsha belum menjawabnya.
Sampai dering di ponsel itu terputus, Marsha baru menoleh pada Alvaro dan berujar, “Manager aku yang barusan yang telfon. Harusnya sih dia nggak nelfon, aku kan lagi cuti. Bentar aku angkat dulu ya, siapa tau penting.” Setelah mengambil baju handuk dan memakai itu di tubuhnya, Marsha segera berlalu dari kamar.
Alvaro menatap punggung polos Marsha yang mulai menjauhinya dan menghilang begitu saja. Marsha menutup pintu kamar, bahkan ditutup dengan rapat, tidak meninggalkan sedikit pun celah di sana.
Alvaro tidak dapat membohongi dirinya bahwa ia merasa kecewa. Mungkin hal ini terlihat sepele, tapi bagi Alvaro kebersamaan adalah hal yang penting, dan waktu adalah sesuatu yang sangat Alvaro hargai. Di saat Alvaro menganggap kegiatan mereka sangat berarti, mengapa Marsha justru dengan entengnya menganggap seolah itu tidaklah penting?
Kekecewaan yang dirasakan oleh Alvaro bukan hanya sekali dua kali terjadi. Padahal Marsha sudah tahu bahwa Alvaro sangat menghargai waktu kebersamaan mereka, tapi kenapa Marsha berulang kali mengabaikannya dan melakukan hal yang membuat Alvaro kecewa?
***
Terima kasih telah membaca The Destiny of Love 🌷
Tolong beri dukungan untuk The Destiny of Love supaya bisa lebih baik lagi. Support apapun dari para pembaca sangat berarti untuk author dan tulisannya. 💜
Semoga kamu enjoy sama ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 🍭