She Walk In, Takes His Attention

Acara telah di mulai sekitar 10 menit yang lalu. Sesi pertama di mulai dengan sebuah fashion show. Para model berjalan di atas catwalk untuk memamerkan hasil rancangan dari desainer desainer profesional.

Dari sisi panggung sebelah kanan, Naomi dan Ghani melihat Marcel yang berada di salah satu deretan kursi untuk tamu penting. Marcel tampak begitu menikmati jalannya acara, bahkan mengobrol dengan beberapa wanita yang juga merupakan tamu penting.

Naomi pun merasa kesal, keputusannya mengundang Marcel dan berniat memamerkan ia telah bahagia bersama kekasih barunya, rupanya adalah sebuah kesalahan besar.

Ghani yang berada di samping Naomi tiba-tiba berujar pada perempuan itu, “Habis acara selesai, kita perlu bicara.”

“Kamu mau ngomongin apa?” tanya Naomi.

“Kamu bakal tau nanti. Yang jelas, aku nggak bisa ngelanjutin hubungan sama kamu,” telak Ghani sebelum begitu saja berlalu dari hadapan Naomi.

***

Di sisi lain, tepatnya di salah satu deretan kursi untuk tamu spesial yang di tempati oleh Marcel, pria itu terlihat menikmati jalannya acara. Beberapa orang menyapanya denga ramah. Mereka memiliki pengetahuan yang bagus tentang Marcel. Terang saja, ketika para orang penting menghadiri sebuah acara, mereka harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang siapa saja orang penting yang hadir di acara itu.

“Pak Marcel, kalau saya boleh tau nih, Bapak sekarang masih single, kah?” tanya seorang wanita yang duduk di samping Marcel dengan sedikit memelankan suaranya.

Marcel lantas sedikit mencondongkan tubuhnya untuk mendekat pada perempuan itu, kemudian berujar dengan suara pelan juga, “Santai aja kalau ngomong sama saya. Lagian umur kita cuma beda dua tahun.”

“Oh iya, Pak. Maaf, jadi saya panggil apa nih enaknya ya?” balas perempuan bernama Anneth itu.

“Panggil nama aja,” ujar Marcel.

“Oke. Tapi saya bukan bermaksud nggak sopan lho.”

“Iya, tenang aja,” ujar Marcel.

“Ngomong-ngomong, kamu belum jawab pertanyaan aku yang tadi,” Anneth kembali berujar. Nada bicaranya sudah terdengar lebih santai ketika bicara dengan Marcel.

“Sekarang aku lagi single,” jawab Marcel.

Setelah percakapan tersebut, Marcel dan Anneth sampingnya tidak bicara lagi. Keduanya pun berusaha fokus pada jalannya acara, karena terdapat banyak kamera di sana. Jelas saja, sebagai tamu penting di event itu, baik Marcel maupun Anneth, perlu menjaga image dan wibawa mereka.

Nama perempuan yang baru dikenal Marcel itu adalah Anneth Putri Latuconsina. Anneth merupakan seorang pebisnis muda berusia 28 tahun yang telah sukses dan mandiri berkat mendirikan sebuah agensi untuk para model. Hampir semua model yang hari ini tampil di catwalk, berasal dari agensi milik Anneth. Anneth menjadi sponsor dengan membawa model-modelnya untuk tampil di fashion show hari ini.

Acara fashion show hampir selesai setelah berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Ada total 20 orang model yang berjalan di catwalk.

Begitu akhirnya acara catwalk selesai, seorang pembawa acara naik ke atas panggung untuk memberi tahu bahwa acara selanjutnya adalah pameran baju, yang diadakan di bagian sisi barat venue. Jadi para pengunjung diperbolehkan untuk melihat-lihat pakaian yang dipasangkan pada manekin-manekin.

Anneth berpikir bahwa ia akan berpisah dengan Marcel, tidak memiliki kesempatan untuk bisa mengobrol dengan pria itu, tapi rupanya ia salah menduga. Marcel mengajaknya untuk menemani pria itu berkeliling melihat pakaian-pakaian.

Marcel dan Anneth tidak pergi berdua saja, tapi seorang asisten Marcel yakni Arsen, berjalan tidak jauh di belakang mereka. Di dalam hatinya, Arsen membatin sambil tidak sadar geleng-geleng kepala, itu berkat kelakuan bosnya hari ini. Arsen bertugas membawakan belanjaan milik Marcel dan Anneth, karena mereka memborong cukup banyak pakaian.

Mati satu, tumbuh seribu, batin Arsen dan itu tertuju untuk Marcel perihal peringai bosnya itu menggaet perempuan.

Anneth memilih beberapa pakaian dan menyarankannya untuk Marcel. Sebenarnya pakaian apa pun tampak bagus untuk Marcel, jadi Anneth tampak kesulitan memilih yang paling bagus.

Sebuah jaket denim akhirnya dipilih oleh Anneth dan Marcel juga menyukai pilihan perempuan itu. Namun ukurannya ternyata kurang pas, jadi Anneth akhirnya berpamitan pada Marcel untuk mencari karyawan bisa mengambilkan ukuran yang pas.

Marcel berada di tempatnya untuk menunggu Anneth kembali. Di antara banyaknya orang yang ada di tempat itu, Marcel yang sedang menyapukan pandanganya, tiba-tiba terpaku ketika melihat sosok yang dengan cepat mencuri perhatiannya.

Tatapan Marcel tertuju pada seorang perempuan cantik dengan rambut panjang coklat gelap yang bagian bawahnya di styling membentuk gelombang halus yang tampak alami. Perempuan itu menyapa beberapa desainer dan juga para model, lalu mengobrol dengan mereka, dan terlihat memiliki hubungan yang akrab satu sama lain.

Perempuan itu menampilkan senyum lembutnya setiap bertemu dengan orang yang dikenalnya, bahkan beberapa orang meminta untuk berfoto bersama dengannya.

Marcel sungguh dibuat penasaran akan sosok perempuan itu. Sejak acara dimulai, mengapa ia belum melihat sosok tersebut? Marcel merasa dirinya akan kehilangan sesuatu yang bernilai besar, jika ia tidak segera mengetahui sosok itu.

Marcel masih menatap ke arah yang sama ketika perempuan itu berjalan ke arahnya. Kemudian langkah perempuan itu berhenti tepat ketika berpapasan dengan Anneth yang tiba-tiba muncul sambil membawakan jaket untuk Marcel di lengan kirinya.

“Hai,” sapa perempuan itu pada Anneth sambil mengulaskan senyum ramahnya.

“Hai. Udah lama kita nggak event bareng, lho. Gimana kabar kamu? Aku liat gaun pengantin buatan kamu bagus-bagus banget. Pokoknya kalau nanti aku nikah, aku mau bikin gaunnya sama kamu. Ingetin ya,” tutur Anneth.

Marcel mendengar semua pembicaraan antara Anneth dan perempuan itu. Namun dari percakapan itu, tidak terucap nama si perempuan yang berhasil membuat Marcel tertarik.

Akhirnya setelah beberapa detik Anneth dan perempuan itu selesai berbincang, perempuan itu akhirnya berlalu.

Anneth pun kembali menemui Marcel dan mereka akan membayar pakaian hasil belanjaan mereka.

“Anneth, boleh aku nanya sesuatu?” ujar Marcel.

Anneth lantas mengangguk. “Boleh. Kamu mau nanya apa emangnya?”

“Temen kamu yang tadi ketemu sama kamu, dia siapa?”

Anneth dengan lugas lantas segera menjawab pertanyaan Marcel, “Ohhh dia itu desainer, namanya Olivia. Dia spesialis rancang gaun pengantin. Banyak orang di bidang ini yang udah kenal sama dia, yaa karena hasil rancangannya keren-keren.”

Marcel memang sedang mendengarkan penurutan Anneth dengan seksama, tapi antara pikiran dan matanya bisa berfungsi maksimal dengan bersamaan. Marcel mendapati sosok perempuan itu lagi, perempuan yang telah ia ketahui bernama Olivia, yang berhasil menarik seluruh atensinya untuk fokus menatap pada sosok itu.

Kemudian secara tidak sengaja, tiba-tiba pandangan Marcel dan Olivia bertemu. Namun dengan cepat Marcel mengalihkan tatapannya ke arah lain ; seolah ia memang tidak tengah menatap Olivia.

***

Terima kasih telah membaca Fall in Love with Mr. Romantic 🌹

Jangan lupa kasih masukan biar kedepannya bisa lebih baik lagi 💕

Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~🍒