Support System
Ian tahu betul bahwa Edgar adalah tipe orang yang sulit untuk jatuh cinta. Maka dari itu, ketika sahabatnya bilang menyukai seseorang, Ian seperti melihat keajaiban dunia kedelapan. Memang ya, cinta seajaib itu.
Sebagai sahabat yang suportif, Ian bersedia membantu Edgar mencari informasi tentang perempuan pemilik nama Lilie Amara Thomas.
Siang ini sepulang kuliah, Edgar nampak bersemangat untuk pergi ke kost-an Ian. Rico tidak bisa ikut karena ada urusan dengan administrasi kampus, tapi lelaki itu sudah tahu juga akhirnya siapa sosok Lilie Amara yang telah membuat Edgar mabuk kepayang.
Edgar dan Ian hari ini kembali beraksi. Mereka akan stalking Lilie, sang dara yang membuat Edgar jatuh cinta. Kemarin mereka telah melakukan pencarian dan menemukan beberapa fakta tentang Lilie. Namun itu hanya sebatas informasi mendasar mengenai usia Lilie, tempat di mana perempuan itu bekerja, serta pendidikan terakhirnya.
Lilie merupakan perempuan berusia 26 tahun yang saat ini bekerja sebagai Social Media Manager di sebuah perusahaan brand parfum yang cukup ternama. Lilie merupakan lulusan Sarjana Marketing dari salah satu kampus ternama berakreditasi A. Lilie mempunyai pengalaman kerja dan rekam karir yang mengangumkan, dan Ian akui, sosok Lilie memang tipe idaman untuk kebanyakan laki-laki.
“Gar, ketemu nih akun IG-nya Lilie,” celetuk Ian yang langsung memperlihatkan pada Edgar hasil temuannya.
“Mana?” Edgar langsung melihatnya dan ingin me-follow akun tersebut.
“Eh, lu mau langsung follow? Pake first account gitu?” tanya Ian.
“Iya. Emang ngapa?”
“Ya nggak papa sih. Terserah lu deh,” ujar Ian akhirnya.
“Gue serius suka sama Lilie, jadi langsung pake first account aja. Masa pake akun bodong atau second sih, nggak gentle lah,” ucap Edgar.
Ian pun berpikir dan lantas membenarkan apa yang dikatakan oleh Edgar. “Mantep bener dah temen gue,” celetuk Ian sembari memamerkan senyum bangganya.
“Iyalah. Bangga kan lu punya temen kayak gue,” balas Edgar.
Setelah beberapa jam mereka mencari tentang Lilie, Edgar dan Ian akhirnya menyudahi pekerjaan mereka. Tidak banyak yang bisa ditemukan, mereka cukup sulit mendapatkannya karena Lilie merupakan orang yang lumayan tertutup. Lilie hanya memiliki akun Instagram dan Linked In. Di Instagram Lilie, tidak banyak yang dapat dikulik. Kehidupan Lilie hanya seputar pekerjaan, tidak ada tentang asmara yang dapat dijadikan sebagai bahan riset. Padahal Edgar membutuhkan informasi itu. Tidak mungkin kan, Edgar maju mendekati Lilie kalau ternyata perempuan itu sudah memiliki kekasih atau bahkan parahnya telah bersuami?
“Yan, masalahnya gap umur gue sama Lilie lumayan jauh, anjir. Kalau Lilie udah punya suami gimana,” ujar Edgar.
“Yaa bisa aja sih Lilie udah punya suami. Secara umurnya udah mateng juga, kan. Nggak mesti semua orang publish kehidupan percintaan mereka di sosial media. Kayaknya nih Lilie tipe yang diem-diem udah punya doi dah,” Ian pun mengungkapkan asumsinya.
“Yah anjir lu. Malah bikin gue down,” ucap Edgar.
“Yee, kamerin aja lu semangat banget. Baru gini udah down. Lu tuh belum nyoba, tapi udah nyerah duluan. Gini aja, kita kan nggak dapet info soal statusnya Lilie, ya jalan satu-satunya lu harus nekat coba deketin Lilie dulu, lu ajak kenalan. Nggak ada salahnya, lagian lu gak tau kan kalau dia udah punya cowok atau suami.”
Menurut Ian, tidak ada yang salah jika Edgar mencoba mendekati Lilie lebih dulu, untuk saling mengenal saja paling tidak. Gap umur antara Edgar dan Lilie, menurut Ian bukanlah sebuah hambatan besar. Lilie berusia 26 tahun, sementara Edgar 21 tahun. Edgar dan Lilie, mereka masih sama-sama muda, pastilah Lilie juga masih memiliki jiwa muda yang sedang membara, sama seperti Edgar. Jadi itu bukanlah masalah serius yang harus dipikirkan. Lilie juga masih bergelut pada karirnya, hanya bedanya, Edgar baru akan memulai karirnya setelah lulus kuliah. Namun itu bukan hambatan berarti kalau menurut Ian.
“Oke. Gue bakal coba buat bisa kenalan sama Lilie,” putus Edgar akhirnya.
“Nah, gitu kek. Baru nih temen gue. Nggak ada salahnya buat nyoba Gar, lu gak tau hasilnya kalo lu gak nyoba,” ungkap Ian.
“Yan, lu dukung gue kan?”
Ian pun dengan cepat mengangguk. “Iya gue dukung lu. Gue pasti bantu kalau lu butuh bantuan.”
***
Terima kasih sudah membaca Chasing Lilie 🌸
Silakan beri dukungan untuk Chasing Lilie supaya bisa lebih baik lagi pada update berikutnya. Support apa pun dari para pembaca sangat berarti untuk author dan tulisannya 🍰
Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 💕