The Engagement

Membalas perbuatan yang telah dilakukan seseorang di masa lalu untuk mendapat rasa puas semata adalah hal yang kurang pantas untuk dilakukan. Namun Tiara ingin melakukannya untuk mendapat keadilan. Jadi, tidak ada yang salah dari itu bukan?

Takdir membukakan jalan untuknya semakin dekat dengan dendam yang ingin ia balaskan tersebut. Tiara menutupi rasa sakitnya dengan ulasan senyum palsu di hadapan semua orang yang menghadiri acara lamarannya hari ini. Ia muak berada disini, menyaksian orang-orang yang tidak mengetahui kebenarannya.

Acara lamaran itu tidak mengundang banyak kerabat dan teman, hanya beberapa yang terdekat saja dan digelar secara private di sebuah venue dekat danau. Teman Tiara yang datang adalah geng trio ditambah Akmal. Tiara menyambut mereka sambil tersenyum manis, lalu teman-teman lelakinya itu reflek memeluk Tiara secara bersamaan.

“Ra, kenapa lo udah mau nikah sih? Padahal kita belum puas menabung dosa bersama,” celetuk Sandi sambil menampilkan wajah sok sedihnya.

“Dijaga San, mulut lo. Eh tapi bener kita masih pengen party bareng lo Ra,” ucap Adrian yang nadanya dibuat tidak kalah sedih dari Sandi.

Party mah tetep bisa, lo semua tenang aja. Gue cuma nikah kali,” balas Tiara dengan nada santai. Ia malah ingin tertawa mendengar penuturan sahabatnya. Kalau di pikir wajar sih mereka bilang begitu. Mereka sama sekali tidak tahu bahwa dirinya menikah karena punya tujuan tertentu dan pernikahannya ini terbilang sungguh mendadak.

“Ra, kasian tuh Akmal lo tinggal nikah,” ucap Valdo sambil melirik ke arah Akmal yang satu-satunya tidak menghambur untuk memeluk Tiara.

“Mal, lo kok nggak meluk gue sih?” Tiara beralih pada Akmal yang hanya menatapnya sambil berdiri dan mengulaskan sebuah senyum tipisnya. Tiara berniat menghampiri sahabatnya itu, namun tiba-tiba seseorang yang menahannya tangannya.

“Lo mau kemana?” bisik suara bariton itu di samping wajahnya.

“Gue mau ketemu sahabat gue,” Tiara berusaha melepaskan pergelangan tangannya dari cekalan Aryo namun usahanya itu terasa sia-sia.

“Lo mau buat semua orang di sini ngeliat itu?” tanya Aryo.

“Lo nggak berhak ngatur segalanya atas apa yang mau gue lakuin,” ketus Tiara.

“Gue berhak, Tiara. Semua orang bakal liat apapun yang lo lakukan, karena lo akan menjadi bagian dari Brodjohujodyo. Paham sampai sini?” papar Aryo sambil menatap Tiara dengan tatapan tegasnya. Rasanya tatapan itu dapat membolongi kepala Tiara seketika.

Tiara menatap kesal pada lelaki yang akan menjadi suaminya itu. Lelaki yang sejak hari ini resmi melamarnya, telah mengatur kehidupannya dan menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang paling Tiara benci.

Tiara menyerah karena tidak ada gunanya mendebat pria ini. Terlebih lagi ia tidak ingin membuat kekacauan di acara lamarannya sendiri.

Saat acara tersebut hampir berakhir, Tiara terpaksa harus berpose sebagai pasangan romantis yang bahagia bersama pria yang kini memeluk pinggangnya di depan beberapa kamera. Semua orang disana terlihat bahagia, termasuk ayah dan bundanya. Tiara merahasiakan tujuan pernikahannya dari mereka, termasuk rencana yang telah ia susun bersama Rudi, Bagas, dan Akmal. Jika orang tuanya mengetahui rencana itu, sudah pasti ia tidak akan bisa menjalankan rencananya tersebut.

Engagemnet Venue

Engagement Ring

***

Terima kasih telah membaca Emergency Married 💍

Berikan feedback berupa like, reply, hit me on cc, atau boleh juga dm aku ya. Aku menerima kritik dan saran yang membangun. Kalau ingin curhat apapun dan tanya-tanya juga boleh kok~

Semoga kamu enjoy sama ceritanya yaa, see you at next part!! 🌷