The Hectic Day, but You Have Someone Who Loving You
Hari ini Olivia datang ke kantor Marcel pada jam makan siang. Marcel mengabari bahwa dirinya cukup sibuk dengan pekerjaannya, sehingga pria itu tidak bisa meninggalkan kantor. Jadilah Olivia yang memutuskan untuk datang agar mereka bisa bertemu.
Sesampainya Olivia di lantai di mana ruangan Marcel berada, sekretaris Marcel mengatakan bahwa Marcel masih berada di ruang rapat. Mungkin sekitar 10 menit lagi Marcel baru akan selesai.
“Tadi Pak Marcel sudah menyampaikan, kalau Mbak Olivia datang, diminta langsung tunggu di ruangannya aja,” ujar Andra pada Olivia.
“Oke, makasih ya,” ujar Olivia dan setelah itu Andra berlalu dari hadapannya.
Sepeninggalan Andra, Olivia memutuskan untuk langsung masuk ke dalam ruangan Marcel.
Ketika sudah sampai di dalam, Olivia melihat-lihat ruangan Marcel, matanya berpendar mengelilingi ruangan itu. Di ruangan Marcel tidak terlalu banyak benda. Olivia mencari sesuatu, tapi ia tidak menemukannya. Tidak ada foto yang Olivia pikir ia akan menemukannya di meja kerja Marcel atau setidaknya di lemari kaca di pojok ruangan. Olivia berpikir ia akan menemukan foto anak perempuan Marcel atau almarhum istrinya, tapi ia tidak menemukannya.
Olivia tiba-tiba jadi teringat perkataan Marcel soal almarhum istrinya. Marcel tidak pernah mencintai istrinya, yakni ibu dari anaknya. Marcel telah mencoba, tapi akhirnya hingga istrinya tutup usia karena serangan jantung mendadak, Marcel pun masih belum bisa mencintai istrinya. Marcel menikah dengan istrinya bukan karena keinginannya, bukan didasari oleh perasaan cinta, tapi pernikahan itu terjadi berkat bisnis kedua keluarga.
Olivia memutuskan duduk di sofa di ruangan itu. Kira-kira 5 menit berselang, Olivia mendapati pintu ruangan terbuka. Olivia langsung menoleh dan menemukan Marcel di sana.
“Hei, Babe. Lama nggak nunggu aku?” Marcel bertanya sambil berjalan menghampiri Olivia.
“Nggak kok. Aku baru aja aku nyampe,” ucap Olivia.
“Alright. Kita mau makan siang di mana?”
“Delivery aja, kita makannya di sini,” Olivia memberi saran karena tidak ingin membuang waktu Marcel. Setelah ini Marcel harus kembali bekerja, jadi kalau mereka makan di luar, kemungkinan akan menghabiskan waktu lebih banyak.
“Oke. Aku lagi pengen chicken katsu curry. Gimana? Kamu mau juga?”
“Boleh, yaudah pesen itu aja.”
Setelah Olivia mengatakannya, Marcel menelfon seseorang dan meminta tolong dipesankan makanan yang dirinya dan Olivia inginkan.
“Kamu keliatan cape banget,” ujar Olivia sambil memperhatikan Marcel. Wajah Marcel tampak sedikit lesu dan matanya sayu.
“Iya. Hari ini lumayan banyak kerjaan. Terus kemarin aku lembur, jadi kurang tidur,” ungkap Marcel. Marcel menatap Olivia, memandangi wajah cantik kekasihnya dan rasa lelahnya seperti menguap begitu saja.
“But I’m having you right here, and everything is feels better,” ujar Marcel lagi, lalu pria itu menampakkan senyum manis khasnya.
***
Marcel mengatakan pada Olivia bahwa dirinya masih memiliki waktu sebelum harus kembali bekerja. Jadi setelah mereka menikmati makan siang, Olivia memutuskan tidak langsung pergi dari sana.
Marcel dan Olivia tengah duduk bersisian di sofa. Marcel bercerita pada Olivia tentang harinya yang melelahkan, pekerjaannya sedang cukup hectic.
“Biasanya kerjaan aku nggak sepadet hari ini,” ujar Marcel.
“Kalau lagi nggak padet, kamu masih bisa ninggalin kantor?”
“Iya, bisa. Untuk ketemu kamu. Terus aku bisa pulang tepat waktu. Kayaknya hari ini aku bakal pulang malem banget.”
Olivia lantas menoleh ke sampingnya. Olivia menatap wajah Marcel yang tampak lelah dan berbeda dari biasanya.
Detik berikutnya Marcel menoleh juga dan tengah menatap Olivia. Sesaat kemudian Marcel meraih tangan Olivia, lalu ia menggenggamnya. Marcel tampak memejamkan kedua matanya dan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Olivia membalas genggaman tangan Marcel, lalu ia memberi usapan lembut di punggung tangan pria itu.
“Liv,” ujar Marcel pelan. Olivia melihat Marcel masih memejamkan matanya.
“Iya?”
“I don't want to be alone,” ujar Marcel.
Marcel lantas sedikit bergerak dari posisinya, pria itu lalu membuka mata dan menegakkan tubuhnya.
“You’re not gonna be alone,” ucap Olivia ketika Marcel menatapnya beralih menatapnya.
Marcel lantas mengangguk. Benar adanya bahwa ia tidak perlu merasa sendirian ataupun kesepian. Marcel memiliki Olivia, begitu pun sebaliknya, Olivia juga memilikinya. Mereka menjalin hubungan untuk saling mengasihi dan melengkapi, untuk sama-sama berusaha meluangkan waktu dan membagi kasih.
Di saat merasa lelah dengan dunia seperti sekarang ini, Marcel pun bersyukur dengan kenyataan bahwa ia memiliki seseorang di sisinya. Marcel bersyukur bahwa ada yang peduli padanya, menyayanginya, dan berusaha mengerti keadaannya. Maka begitu pun sebaliknya, Marcel tidak akan membiarkan Olivia merasa kesepian, ia akan berusaha menjadi seseorang yang selalu ada untuk Olivia. Marcel tidak ingin seseorang yang ia sayangi merasa kebingungan mencari tempat untuk bersandar, mencari tempat untuk berkeluh kesah, dan berbagi cerita.
***
Terima kasih telah membaca Fall in Love with Mr. Romantic 🌹
Jangan lupa kasih masukan biar kedepannya bisa lebih baik lagi 💕
Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 🍒