They’re Really Good in Bed : Another Round of Us
“Mas, akunya ditinggal ini ya ceritanya?” Kaldera bermonolog sambil sedikit mencebikkan bibirnya. Kaldera memperhatikan wajah tidur Raegan yang nampak damai, dan selalu tak pernah ketinggalan, tampan. Kulit halusnya, mata teduhnya, hidung tingginya, serta bibir keritingnya yang terlihat begitu indah, Kaldera sangat mengagumi pria ini.
Setelah mereka bercinta, Raegan dengan cepat terlelap. Di babak kedua tadi, sekitar 20 menit lebih mereka melakukannya dan akhirnya sama-sama kelelahan. Mengenai Raegan yang terlelap, Kaldera jadi teringat tentang perkataan dokter obgyn tempo lalu. Dokter menjelaskan jika seorang pria tertidur setelah berhubungan intim, artinya itu adalah hal yang sangat bagus. Pasangannya, yakni si perempuan, telah melakukan yang terbaik sehingga sang pria mudah terlelap setelah melakukannya.
Hanya dengan mengingat fakta tersebut, Kaldera menjadi berbunga-bunga. Namun kira-kira apa artinya, jika seorang wanita justru tidak bisa tidur setelah berhubungan intim? Kaldera justru berkali-kali kepikiran tenang apa yang terjadi di antara mereka beberapa jam lalu, hingga membuatnya kini tidak bisa terpejam. Kaldera berpikir, bahwa Raegan sangat hebat saat melakukannya. Namun mengapa Kaldera tidak merasakan kantuk sama sekali?
Ya, Raegan melakukannya dengan sangat baik. Kaldera tersenyum tersipu dibuatnya. Entahlah, ia juga tidak tahu mengapa justru dirinya kesulitan terlelap. Detik berikutnya, Kaldera pun mendekatkan tubuhnya kepada Raegan, lalu Kaldera menyandarkan tubuh mungilnya pada tubuh besar Raegan. Kaldera berusaha memejamkan matanya dan melupakan pertanyaan yang mengganjal pikirannya.
***
“Selamat pagi, Kal,” ucap Raegan. Kedua netra Raegan terbuka dan langsung menatap Kaldera yang berada di dekapannya.
“Hai, Mas. Selamat pagi juga,” balas Kaldera sembari mengulaskan senyum kecilnya.
Raegan memperhatikan wajah Kaldera yang baru bangun tidur. Mata Kaldera terlihat agak sembap, jadi Raegan berpikir bahwa Kaldera tidur sangat nyenyak semalam.
“Kamu tidurnya nyenyak banget, ya?” tanya Raegan.
“Uhmm … iya sih nyenyak banget,” jawab Kaldera. Otomatis Kaldera pun bertanya karena penasaran, “Kalau kamu gimana?”
“Aku tidurnya juga nyenyak banget,” jawab Raegan.
Raegan masih menatap Kaldera dengan intens, tidak berniat melihat ke arah lain selain fokus kepada wanitanya.
Oh, tidak. Kaldera tiba-tiba teringat lagi soal perkataan dokter obgyn. Ini adalah pertama kali bagi Raegan dan Kaldera berhubungan intim, dan apakah Kaldera telah melakukan yang terbaik untuk Raegan? Kaldera bertanya-tanya dalam hatinya.
“Sayang,” ucap Raegan yang langsung mendistraksi pemikiran monolog Kaldera.
“Iya Mas? Kenapa?” Kaldera segera memberikan seluruh atensinya kepada Raegan.
“Makasih ya, semalam luar biasa,” Raegan menjeda ucapannya. Pria itu tersenyum, jenis senyum orang yang benar-benar sedang dilanda oleh asmara.
“The moment we spent tonight, it was the best moment in my life, Kal. You are the prettiest thing that happened to me.” Raegan menatap Kaldera dengan tatapan penuh cinta, lalu lelaki itu mengusap puncak kepala Kaldera dengan usapan sayang.
“Kal, I love you,” ujar Raegan dengan nadanya yang terdengar begitu tulus. Tidak lupa, berikutnya Raegan menyematkan kecupan halus di kening Kaldera, sebuah kecupan tanda sayang.
“Kamu juga hebat. Makasih banyak ya Mas untuk semalam,” balas Kaldera seraya mengulaskan senyum hangatnya.
Mereka merasakan perasaan luar biasa dengan cara yang begitu sederhana. Baik Raegan maupun Kaldera, keduanya telah sama-sama melakukan yang terbaik—dan dengan mengetahui hal tersebut, mereka sudah merasa lebih dari sekedar bahagia.
***
Terima kasih telah membaca The Expert Keeper 🔮
Silakan beri dukungan untuk The Expert Keeper supaya bisa lebih baik kedepannya. Support dari kalian sangat berarti untuk author dan tulisannya 💜
Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya yaa~ 🥂