You Messed with Her, You Will Mess with Me

Terdapat sebuah acara yang diadakan divisi Public Relations perusahaan El. Acara tersebut merupakan acara sosial yang bertajuk festival seni.

Nantinya hasil penjualan tiket dari acara itu akan didonasikan untuk pendanaan fasilitas dan saran media secara umum. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal, masyarakat, dan juga konsumen.

El menghadiri acara tersebut pada malam penutupan, dan ia mengajak Manda bersamanya. Mereka bertemu dengan perwakilan pemerintah, media, perwakilan komunitas, serta pihak-pihak lainnya yang merupakan publik eksternal dari PT Visa Media Asia.

El di sana memperkenalkan Manda sebagai istrinya. Manda merasa sungguhan menjadi istri bagi El, dan Mana berpikir rasanya semakin jauh perannya dan langkahnya masuk ke dalam hidup El. 

Penutupan festival tersebut diselenggarakan dengan menghadirkan 2 band musik tanah air ternama yang malam ini akan tampil di atas panggung membawakan beberapa lagu. 

Acara malam ini berlangsung meriah, banyak pengunjung yang datang dan memeriahkan perhelatan musik tersebut.

Acara musik

Kini telah tiba saatnya di penghujung acara, setelah selama kurang lebih 3 jam acara berlangsung. Beberapa pengunjung satu persatu mulai meninggalkan tempat.

Acaranya berakhri dengan sukses, pendapatan dari penjualan tiket pun jumlahnya terbilang fantastis.

Di sebuah ruangan tunggu khusus untuk eksekutif, di ruangan itu para eksekutif dan donator utama masih berkumpul. El ada di sana juga, ia duduk salah satu kursi dan Manda berada di sampingnya. Kemudian seorang ketua pelaksana acara memberitahu mengenai suatu hal yang kemudian disampaikan kepada El. El rupanya harus melaksanakana wawancara dengan salah satu pihak media yang merupakan sponsor acara.

Karena diperkirakan wawancaranya hanya sebentar, jadi El meminta Manda untuk menunggu di ruang tunggu. Manda di sana akan ditemani oleh sekretaris El, yakni Angel.

“Setelah wawancara ini acaranya udah selesai. Habis itu kita bisa langsung pulang,” ucap El seeblum meninggalkan Manda di sana. Manda hanya mengangguk dan membiarkan El berlalu darinya.  

El diwawancarai oleh salah satu pihak media ternama yang masuk ke dalam list sponsor acara festival yang diselenggarakan perusahaannya.

Setelah beberapa pertanyaan diajukan, seorang wartawan menanyakan perihal isu perusahaan yang beberapa saat lalu terjadi dan sempat ramai diperbincangkan oleh publik, yakni tentang pelanggaran tayangan sebuah acara di mana perusahaan El adalah penyedia medianya.

“Bagaimana tanggapan Anda tentang perihal tersebut Pak? Sebagai pemimpin perusahaan media ternama dan cukup besar, pelanggaran tayangan adalah sesuatu yang serius Pak,” ujar salah seorang wartawan dari beberapa wartawan di sana yang mewawancarai El.

El lantas dengan lugas menjawab pertanyaan tersebut. “Terima kasih atas pertanyaan yang diajukan. Saya akan menanggapi perihal ini dan menegaskannya sekali lagi. Ada baiknya, Anda sebagai wartawan terlebih dulu melakukan riset sebelum mengajukan pertanyaan di hadapan publik. Terkait pelanggaran tayangan tersebut, VIVA sendiri telah menindaklanjuti hal itu secara tegas. Masalahnya sudah clear, dan tim PR perusahaan saya telah menyelesaikannya dengan baik.” Seketika jawaban El tersebut membungkam sang wartawan.

Wartawan itu justru mendapat pandangan kurang baik dari pihak media-media lainnya karena dianggap tidak berdedikasi baik dan aksinya melenceng dari kode etik wartawan. 

Wartawan tersebut telah mengungkapkan fakta yang tidak akurat kebenarannya, terlebih saat sedang liputan dan disaksikan khalayak publik.

 —

El baru saja menyelesaikan wawancaranya dan ia mendapat sebuah kabar tidak mengenakkan mengenai istrinya.

El yang mengetahui hal tersebut, lantas bergegas mempercepat langkahnya untuk berjalan menuju ruang tunggu, tempat di mana Manda berada. 

Begitu El sampai, ia langsung membuka pintunya dan menerobos masuk begitu saja.

Pandangan El seketika langsung tertuju pada Manda yang tengah terduduk di sofa. Tampak Angel memberikan segelas air putih pada Manda dan Manda meneguk air itu hanya sedikit.

El pun berjalan menghampiri Manda. Otomatis Angel yang ada di sana menjauh dan memberi ruang pada bos dan istrinya.

El mengambil tempat di samping Manda, lalu perlahan El mengambil tangan Manda dan menggenggamnya. “Hei, kamu tenang ya. Aku di sini, kita pulang sekarang,” ujar El di dekat Manda.

El lalu mengambil sling bag milik Manda dan membawa tas itu di lengannya. Tanpa mengatakan apa pun lagi, El segera meraih tangan Manda dan akanmembawa istrinya pergi dari tempat itu.

Namun sebelum El berlalu dari sana, ia menahan gerakannya dan mengatakan sesuatu pada Angel. “Angel, tolong kamu hubungin kuasa hukum saya. Saya mau kejadian ini diurus dengan baik. Pastiin orang yang barusan berani cari masalah sama istri saya, akan dapat konsekuensi yang setimpal.”

 —

Manda masih tampak syok ketika mereka berada dalam perjalanan pulang. El tidak menyetir mobilnya, ia meminta seorang supir untuk menyetir. 

El dan Manda duduk di kok mobil di belakang. Manda menoleh sekilas dan menatap El dari samping. Kemudian Manda mendapati satu tangan El yang berada di atas pahanya tampak mengepal kuat. Beberapa saat lalu, Manda mendapat pelecehan oleh seorang oknum dan orang tersebut langsung kabur begitu saja, sebelum sempat El sampai di ruang tunggu.

“Manda,” ujar El akhirnya. El menoleh pada Manda dan menatap tepat ke irisnya.

“Maaf, seharusnya aku nggak ninggalin kamu tadi. Orang itu udah pergi. Orang yang udah beran-beraninya nyakitin kamu, aku akan urus dia sampe dia dapat hukuman yang semestinya.” El berujar bertubi-tubi. 

Tampak kilatan bening di iris matanya dan baru kali ini Manda mendapati El tampak marah dan berapi-api. Selama ini El terkenal sebaga ipriabdi yang bisa mengontrol emosinya dan cukup tenang, tapi kali ini berbeda.

Manda masih diam di tempatnya. Lidahnya terasa kelu untuk sekedar berucap. El lantas mendapati juga bahu Manda lantas tampak sedikit bergetar. Kejadian beberapa saat lalu pasti sangat membaut Manda syok.

“Aku janji. Aku nggak akan ninggalin kamu lagi kayak tadi,” ujar El.

 —

El dan Manda sampai di rumah. Manda masih tampak syok, terang saja. Ketika Manda ingin menjelaskan apa yang terjadi, El justru meminta Manda untuk tidak menjelaskannya sekarang. 

Pasti itu cukup berat untuk Manda, dan El tidak ingin Manda terbebani dengan harus mengatakan kata demi kata yang dapat mengulang ingatan Manda akan kejadian buruk itu.

“Aku udah tau kejadiannya dari pegawai aku. Kamu nggak perlu cerita dulu sekarang, nggak papa. Udah jelas dia nyakitin kamu dan tindakannya harus dapat hukuman. I will make sure everything will be clear, oke?” tutur El sambil lekat menatap Manda.

Tatapan El tersebut terasa penuh makna yang mendalam. Manda dapat merasakan itu, ia bisa tahu bahwa El sangat peduli padanya. Di tengah situasi tersebut, tiba-tiba ponsel El berbunyi. Rupanya telfon tersebut berasal dari tim kuasa hukumnya.

“Halo, iya. Saya minta tolong semuanya segera diurus. Pastiin orang itu nggak bisa kabur dan dia harus tanggung jawab atas perbuatannya,” ujar El di telfon.

  —

Keesokan harinya, El mendapat info bahwa wartawan yang menanyainya di wawancara kemarin, ternyata adalah kiriman dan orang yang sengaja disuruh. Perintah itu datang dari pemilik perusahaan yang dulu sempat terlibat sebuah masalah dengan perusahaannya. Jadi orang tersebut memiliki dendam terhadap El, dan niatnya ingin menjatuhkan dengan cara menyerang orang yang berarti baginya.

Seorang musuh tentunya tahu apa yang jadi kelemahan lawannya, dan tahu bagaimana cara menyerang agar tepat sasaran.

El sebenarnya memiliki cukup banyak urusan untuk menyelesaikan masalah tersebut, tapi di satu sisi ia juga memiliki Manda yang harus ia jaga. Manda jatuh sakit, maka El memutuskan tidak berangkat ke kantor dan lebih memilih merawat Manda di rumah.

Pagi hari sekitar pukul 6, El datang ke kamar Manda. El membujuk Manda agar perempuan itu mau makan, setidaknya sedikit saja. Manda sakit karena nggak napsu makan dan berakhir kondisinya drop. Manda mengalami demam dan berakhir harus mendapat cairan infus, karena sudah 1 hari lebih ia tidak mendapat asupan energi yang masuk ke tubuhnya.

“Manda, kamu makan dulu ya?” ujar El pelan di dekat Manda. Manda lantas menoleh pada El. El justru mendapati air mata Manda mengalir membasahi pipinya. Manda lantas secepat kilat mengusap air mata itu dengan satu tangannya.

“Orang itu .. dia megang aku sekali. Terus aku langsung tepis tangannya. Dia nggak mau ngaku dia udah ngelakuin itu pas aku tegur. Padahal jelaas-jelas kenyataannya kaya gitu. Ada CCTV juga kan di ruangan itu?”

“Iya, ada. Kamu tenang aja ya. Pokoknya masalah ini akan beres.” Namun tiba-tiba setelah mengatakannya, El terpikirkan akan sesuatu. El memikirkan Manda dan juga kondisinya.

“Manda, saya udah memutuskan sesuatu. Dan ini yang terbaik,” ujar El.

“Apa?”

“Saya nggak akan bawa kasus ini ke jalur hukum. Saya mikirin kamu. Saya nggak ingin kalau kasus ini dibawa ke jalur hukum, akan banyak berita yang beredar tentang kejadian kemarin.”

El tidak ingin membuat Manda kepikiran dan melihat berita itu di mana-mana jadi semakin membuat Manda tidak bisa lupa akan kejadian buruk yang menimpanya.

“Tapi beneran nggak papa? Maksud saya, orang itu pastinya akan cari masalah lagi sama Bapak nanti ke depannya. Kita nggak ada yang tau. Saya nggak papa misalnya kalau berita itu ke up ke media, Pak. Yang penting urusannya selesai dan orang itu nggak berani cari masalah lagi - ” ucapan Manda terhenti begitu tiba-tiba El mengarahkan tangannya dan kemudian tangan itu mendarat di atas punggung tangan Manda.

El menatap Manda penuh makna, lalu ia berujar, “Manda, saya nggak peduli kalau orang itu akan cari masalah sama saya. Yang penting, dia nggak akan berani lagi cari masalah sama kamu. Saya yang akan pastiin itu. Kasusnya nggak perlu dibawa ke jalur hukum, tapi kamu nggak usah khawatir ya. Dia nggak akan bisa macem-macem lagi sama kamu. Saya punya cara lain untuk ngasih orang itu pelajaran, dan saya udah minta tim kuas hukum saya untuk mengurus semua ini.”

Terima kasih telah membaca Marrying My Boss 💕

Jangan lupa kasih masukan biar kedepannya bisa lebih baik lagi 🌸

Semoga kamu enjoy dengan ceritanya, sampai bertemu di part selanjutnya~ 🍰